Loading

Senin, 08 April 2013

Cinta Mak bukan untuk Bapak lagi


“ Siapa laki-laki itu Mak ? “ ketika dilihatnya Mak tengah berbincang dengan laki-laki yang tidak pernah dikenalnya selama ini.
“ Dia Bapakmu ! “
“ Bapak ! “
Sebutan itu begitu asing terdengar ditelinganya, selama ini yang diketahuinya hanya Mak dan kedua orang adiknya. Tidak ada orang lain apalagi seorang laki-laki  dengan sebutan “Bapak”.

Mak-nya  banting tulang dan bekerja keras untuk kehidupan mereka, Mak-nya dari subuh hingga petang hari mencari nafkah untuk mereka berempat. Walaupun pekerjaan yang didapatnya hanya sebagai asisten rumah tangga. Tapi dirinya tidak pernah malu dengan pekerjaan yang dimiliki Mak baginya dia adalah super woman. Seorang wanita tangguh yang tidak pernah berputus asa untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya, sementara dia sendiri tidak pernah lulus sekolah dasar sama sekali, tapi untuknya dan ketiga adiknya Mak berjuang agar mereka bertiga bisa terus bersekolah dan tidak bernasib sama dengan dirinya. Demikian  alasan Mak agar dirinya dan kedua adiknya tidak putus pendidikan ditengah jalan.

Pernah suatu hari dia bertanya tentang bapak pada Maknya, ketika di sekolah seluruh teman-temannya bercerita dengan bangga tentang bapak mereka, sementara dari kecil dia tidak pernah tahu apakah dirinya memiliki bapak atau tidak. Bukan jawaban yang diterimanya hanya lelehan air mata yang mengucur deras dipipinya yang sudah mulai keriput dan kelihatan lebih tua dari umur sebenarnya, Ah !  dia tidak ingin menanyakan hal itu kembali karena ternyata pertanyaannya telah membuat Maknya bersedih.

Rasa penasaran terus mengusik dan menggelitik batinnya, kenapa laki-laki itu pergi meninggalkan mereka berempat ? Dari Bi Ani adik Mak, akhirnya diperoleh jawaban “ Bapakmu pergi dengan wanita lain disaat usahanya maju, dan meninggalkan kalian berempat begitu saja tanpa status yang jelas buat Makmu “  Heh ! penyakit laki-laki tidak bertanggung jawab. Dia hanya datang menyemai benih dirahim seorang perempuan  setelah itu pergi begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab sama sekali, dia lupa atau pura-pura lupa  ada empat orang yang harus dirawat dan dijaganya dengan baik. Pada saatnya dia akan dimintai pertanggungan jawabnya di akherat nanti.

“ Untuk apa laki-laki itu kembali Mak ? “ dengan penuh rasa penasaran dia terus bertanya pada Maknya.
“ Bapakmu minta kembali pada kita,   istrinya pergi  begitu saja setelah    usaha mereka hancur “.  Hukum karma ! ,  enak saja setelah semua penderitaan yang dia berikan pada keluarganya  sekarang dia minta kembali   meminta  haknya sebagai bapak ! Dia tidak akan membiarkan Mak menerima laki-laki itu kembali dalam kehidupan mereka. Laki-laki itu harus menerima hukumannya untuk semua yang sudah dilakukan bagi anak-anak dan istrinya dahulu.

Sudah cukup baginya airmata  menetes dari Maknya,  akibat  kepedihan dan penderitaan yang dialaminya dulu.  Mengharapkan kehadiran  seorang laki-laki yang bisa dipanggilnya bapak, seperti teman-temannya yang lain. Kini dia sudah melupakan semua keinginan itu, keinginan untuk bisa merasakan hangatnya dekapan seorang Bapak, keinginan untuk bisa merasakan nyamannya berada disamping laki-laki dengan sebutan  bapak saat dia sebagai seorang perempuan harus berjalan sendirian dimalam buta  bersimbah air hujan.       Dirinya tidak ingin Maknya berbalik kembali pada laki-laki yang telah menghadirkan berbagai penderitaan dalam kehidupan mereka. Sudah cukup hubungan mereka sampai disini. Biarkan laki-laki itu merenungi semua kesalahan dan kekeliruannya dahulu.

Postingan ini untuk mengikuti kuisnya Mbak Nunu El-Fasa menulis Flash Fiction, dengan tema " Jodoh yang tidak bersambut "




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...