Loading

Rabu, 22 Januari 2014

Foto Kenangan bersama " Smiling Jenderal "

ft diambil dari google
" Piye Kabare Enak Jamanku To ! " sebuah kalimat yang cukup menggelitik yang sempat saya baca tertulis dibelakang sebuah truk sayang tidak sempat saya ambil fotonya karena truk lebih cepat melaju dibandingkan kendaraan yang saya tumpangi.

Kalimat tersebut sekarang semakin banyak berseliweran menempel di kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Lengkap dengan foto diri Soeharto tidak terbatas pada gambar dibadan sebuah truk tapi juga sudah banyak menjadi sebuah stiker. Kalimat yang menyertainya pun bisa diartikan sebagai sindiran pada saat situasi ekonomi sekarang yang sudah jauh terpuruk bila dibandingkan pada masa beliau  berkuasa selama 32 tahun.

Siapa yang tidak mengenal sosok Jenderal yang satu ini.  Soeharto, tokoh yang pernah berkuasa selama 32 tahun memimpin negeri ini mendapat julukan sebagai " Smiling Jenderal " oleh media barat karena beliau selalu tidak melepaskan senyum khasnya pada setiap kesempatan. Senyum Soeharto yang menurut saya pribadi mengandung beribu misteri.

Saya mengingat kembali ketika memiliki kesempatan diundang ke istana presiden beberapa tahun yang lalu. Saat itu  pihak istana mengundang seluruh  peserta Disable People International Leadership Training Seminar Region Asia Pasific, dimana saya ikut sebagai salah satu peserta untuk menghadiri jamuan selamat datang bagi seluruh peserta. Memiliki kesempatan untuk bisa masuk ke istana presiden, bertemu dan bersalaman dengan sang presiden tentu saja merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Karena tidak mudah untuk bisa diterima di istana kepresidenan dan bertemu langsung dengan penghuninya.

Dress coat yang diminta oleh pihak kepresidenan adalah pakaian nasional atau batik. Saya memilih memakai batik endek dari Bali. Begitu memasuki ruangan istana , terkagum-kagum dengan kemegahan didalamnya yang didominasi ornamen ukiran warna emas. Sayang sekali kami tidak diperkenankan untuk melakukan foto-foto didalam ruangan istana. Tapi disana sudah ada fotografer khusus yang biasa bertugas didalam istana. Jadi tidak perlu khawatir untuk tetap memiliki kenangan saat bersalaman dengan sang presiden. Masih bisa kuingat halusnya tangan Soeharto saat  bersalaman dengannya. Bisa diduga beliau melakukan perawatan diri seperti menicure/pedicure. Tidak kalah halusnya dengan tangan sang istri ibu Tien Soeharto.

Foto saya bersama presiden Soeharto kala itu sempat membuat Ayahanda (alm) begitu bangga. Sampai beliau meminta saya untuk memperbesar fotonya hingga bisa dipasang didinding. Foto yang selalu beliau pamerkan pada setiap tamu yang datang kerumah. Kenangan manis yang saya torehkan untuk ayahanda (alm) disaat terakhir hidupnya adalah memberikan sebuah foto saya sedang bersalaman bersama presiden Soeharto.


Dok. Pribadi

Tahun 1998 saat runtuhnya kekuasaan Soeharto dan kerusuhan terjadi disana-sini. Banyak dari mereka yang dekat dengan beliau satu persatu mulai menjauh dari kehidupannya. Orang-orang yang memiliki kedekatan dengan beliau menjadi sasaran lawan-lawan politiknya. Saya sempat dilanda sedikit ketakutan untuk terus memasang fotonya. Sampai akhirnya menurunkan foto itu dan menyimpannya kembali di kamar pribadi. Kini setelah berpuluh tahun silam dan mulai melihat bertebaran kembali foto-foto Soeharto dimana-mana. Saya kemudian teringat kembali dengan foto lama tersebut yang pernah menjadi kebanggaan ayahanda.

Kini kenangan dan kerinduan pada ayahanda  muncul bersama dengan kehadiran kembali foto-foto Soeharto menghiasi jalanan. Soeharto terlepas dari sikap kepemimpinannya yang dianggap otoriter saat itu, tetap saja masih menjadi satu tokoh yang tetap dikenang oleh sebagian masyarakat .

Sabtu, 11 Januari 2014

Dadar gulung coklat

Musim hujan bawaannya laper melulu pengennya ngemil.........Apa ya kira-kira yang bisa jadi teman minum teh ? Akhirnya nemu ide untuk bikin dadar gulung coklat.
Dadar gulung biasanya hijau dengan isi unti yaitu parutan kelapa dengan gula merah. Tapi karena anak-anak sangat suka dengan coklat. Akhirnya bikin dadar gulung coklat dengan isi unti warna putih, karena tidak pakai gula merah tapi gula putih.
Ada yang mau coba membuatnya sendiri yuk....kita intip resepnya :
BAHAN DADAR :
- 150 gr tepung terigu
- 1/4 st gara
- 200 ml susu cair coklat
- 1 butir telur ayam
- 1st pasta coklat
- margarin secukupnya untuk olesan
BAHAN ISI :
- 200 gr kelapa parut
- 150 gr nangka
- 50 gr gula pasir
- 100 ml air
- 1/4 st vanila bubuk
- 1/2 st garam
HIASAN : Coklat blok secukupnya
CARA MEMBUAT :
1. Isi : masukan air, gula pasir, vanila, garam lalu masak hingga gula larut. Masukkan kelapa parut, masak diatas api kecil hingga adonan agak mengering. Tambahkan nangka aduk rata dan angkat.
2. Kulit dadar : Campur semua bahan kecuali margarin, aduk hingga tercampur rata dan saring. Buat dadar tipis-tipis hingga matang, angkat. Lakuka hingga adonan habis.
3. Ambil kulit dadar, lalu masukan sedikit isi, lipat dan gulung hingga agak padat. Lakukan hingga adonan habis. Hias permukaan kue dengan coklat leleh.
4. Sajikan......
Tidak susah kan cara membuatnya selamat mencoba.......