ft diambil dari google |
" Piye Kabare Enak Jamanku To ! " sebuah kalimat yang cukup menggelitik yang sempat saya baca tertulis dibelakang sebuah truk sayang tidak sempat saya ambil fotonya karena truk lebih cepat melaju dibandingkan kendaraan yang saya tumpangi.
Kalimat tersebut sekarang semakin banyak berseliweran menempel di kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Lengkap dengan foto diri Soeharto tidak terbatas pada gambar dibadan sebuah truk tapi juga sudah banyak menjadi sebuah stiker. Kalimat yang menyertainya pun bisa diartikan sebagai sindiran pada saat situasi ekonomi sekarang yang sudah jauh terpuruk bila dibandingkan pada masa beliau berkuasa selama 32 tahun.
Siapa yang tidak mengenal sosok Jenderal yang satu ini. Soeharto, tokoh yang pernah berkuasa selama 32 tahun memimpin negeri ini mendapat julukan sebagai " Smiling Jenderal " oleh media barat karena beliau selalu tidak melepaskan senyum khasnya pada setiap kesempatan. Senyum Soeharto yang menurut saya pribadi mengandung beribu misteri.
Saya mengingat kembali ketika memiliki kesempatan diundang ke istana presiden beberapa tahun yang lalu. Saat itu pihak istana mengundang seluruh peserta Disable People International Leadership Training Seminar Region Asia Pasific, dimana saya ikut sebagai salah satu peserta untuk menghadiri jamuan selamat datang bagi seluruh peserta. Memiliki kesempatan untuk bisa masuk ke istana presiden, bertemu dan bersalaman dengan sang presiden tentu saja merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Karena tidak mudah untuk bisa diterima di istana kepresidenan dan bertemu langsung dengan penghuninya.
Dress coat yang diminta oleh pihak kepresidenan adalah pakaian nasional atau batik. Saya memilih memakai batik endek dari Bali. Begitu memasuki ruangan istana , terkagum-kagum dengan kemegahan didalamnya yang didominasi ornamen ukiran warna emas. Sayang sekali kami tidak diperkenankan untuk melakukan foto-foto didalam ruangan istana. Tapi disana sudah ada fotografer khusus yang biasa bertugas didalam istana. Jadi tidak perlu khawatir untuk tetap memiliki kenangan saat bersalaman dengan sang presiden. Masih bisa kuingat halusnya tangan Soeharto saat bersalaman dengannya. Bisa diduga beliau melakukan perawatan diri seperti menicure/pedicure. Tidak kalah halusnya dengan tangan sang istri ibu Tien Soeharto.
Foto saya bersama presiden Soeharto kala itu sempat membuat Ayahanda (alm) begitu bangga. Sampai beliau meminta saya untuk memperbesar fotonya hingga bisa dipasang didinding. Foto yang selalu beliau pamerkan pada setiap tamu yang datang kerumah. Kenangan manis yang saya torehkan untuk ayahanda (alm) disaat terakhir hidupnya adalah memberikan sebuah foto saya sedang bersalaman bersama presiden Soeharto.
Tahun 1998 saat runtuhnya kekuasaan Soeharto dan kerusuhan terjadi disana-sini. Banyak dari mereka yang dekat dengan beliau satu persatu mulai menjauh dari kehidupannya. Orang-orang yang memiliki kedekatan dengan beliau menjadi sasaran lawan-lawan politiknya. Saya sempat dilanda sedikit ketakutan untuk terus memasang fotonya. Sampai akhirnya menurunkan foto itu dan menyimpannya kembali di kamar pribadi. Kini setelah berpuluh tahun silam dan mulai melihat bertebaran kembali foto-foto Soeharto dimana-mana. Saya kemudian teringat kembali dengan foto lama tersebut yang pernah menjadi kebanggaan ayahanda.
Dok. Pribadi |
Kini kenangan dan kerinduan pada ayahanda muncul bersama dengan kehadiran kembali foto-foto Soeharto menghiasi jalanan. Soeharto terlepas dari sikap kepemimpinannya yang dianggap otoriter saat itu, tetap saja masih menjadi satu tokoh yang tetap dikenang oleh sebagian masyarakat .
tulisan yg bagus,,,hebat bisa foto bareng dgn Pak Soeharto :-)
BalasHapusAlhamdulillah trims pak sdh mampir
Hapuswiih jadul banget berarti ya mba. hehe
BalasHapuskapan yaa aku bisa foto sama presiden... aku baru pernah upacara bareng presiden & dengerin suaranya langsung aja udah seneng banget.
Ya Syifa jadul bgt ya sy aja ampir lp punya ft ini
HapusWaah,,suatu kebanggaan ya mba bisa bersalaman dengan org no.1 di Indonesia pada masanya.
BalasHapusBtl mba terutama bwt ayahku (alm)
Hapuskenangan yang indah ya mbak
BalasHapusBetul mba Put, trims sdh mampir
Hapuswah makin bagus blognya
BalasHapusHehehe nhn neng
HapusSaya cuma pernah ketemu aja, gak sempat foto, hihiiii
BalasHapussalam kenal bu..
Salam kenal kembali trims sdh mampir
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusya ampun jadul sekali ya rambutnya lucu ..haha
BalasHapus