Dok : Pak Sam Sam dlm beberapa kegiatan |
Setelah menyelesaikan S1 saya kesulitan mendapatkan pekerjaan formal yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, saya selalu gagal setelah interview. Setelah itu saya berpikir mungkin penyebabnya karena saya seorang difabel. Kemudian Ayahanda (alm) menganjurkan saya untuk belajar organisasi. Saya yang tidak punya pengalaman organisasi sama sekali akhirnya mengajukan diri untuk menjadi volunteer di YPAC. Almamater tempat pertama kali saya bersekolah hingga kelas 4 Sekolah Dasar ( SD ). Karena orangtua melihat saya memiliki kemampuan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah umum, akhirnya kelas 5 – 6 saya dipindahkan ke sekolah umum. Demikian pula dengan Pak Sam Sam yang pernah mendapatkan pendidikan di YPAC satu tahun lamanya. dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di sekolah umum. Walaupun kami sama-sama pernah bersekolah di YPAC tapi saya tidak mengenalnya sama sekali karena Pak Sam Sam adalah senior saya.
Di YPAC ( Yayasan Pemelihara Anak Cacat ) cabang Bandung tempat pertamakali saya bertemu dengan Pak Sam Sam sosok yang menurut saya kharismatik dan rendah hati. Keterlibatan Pak Sam Sam dengan YPAC sebagai pengurus dimulai dari tahun 1990 -1996. Tahun 1996 hingga sekarang Pak Sam Sam dipercaya sebagai Ketua YPAC cabang Bandung. Keberadaan Pak Sam Sam di YPAC sungguh luar biasa menurut saya bisa memimpin hingga dua periode, padahal selama ini jarang sekali YPAC dipimpin oleh seorang difabel. Bukan berarti tidak ada orang lain yang bisa menggantikan posisi Pak Sam Sam, melainkan karena memang totalitas Pak Sam Sam untuk kemajuan YPAC luar biasa.
Bersama alumni YPAC |
MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK PAK SAM SAM
Pak Sam Sam memperoleh gelar Sarjana Arsitek Lansekap dari Universitas Bandung Raya ( UNBAR ) dan Magister Ilmu Lingkungan dari Universitas Pajajaran. Menjadi dosen akhirnya dipilih oleh Pak Sam Sam di almamaternya yaitu sebagai Dosen PS Arsitektur Lansekap dari tahun 1990 hingga sekarang. Selain mengajar di UNBAR Pak Sam Sam juga menjadi dosen di UNPAS, dimulai dari tahun 2005 hingga sekarang (2016).
Pak Sam Sam mengajar untuk mata kuliah Perencanan Kota dan Wilayah. Disamping tugasnya sebagai dosen Pak Sam Sam juga bekerja sebagai konsultan Bidang Arsitektur Lansekap dan Lingkungan , dimulai dari tahun 1990 hingga sekarang (2016).
Tahun 1994 – 2002 Pak Sam Sam terpilih sebagai Ketua Jurusan Arsitektur Lansekap Universitas Bandung Raya.
Kariernya terus melesat hingga pada tahun 2003 – 2010 terpilih sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bandung Raya, dan sekarang masih mempertimbangan tawaran menjadi Wakil Rektor di Universitas Bandung Raya.
Banyak ya jabatan yang dipercayakan pada Pak Sam Sam, prestasi ini mengagumkan padahal Pak Sam Sam seorang difabel. Ya ! Pak Sam Sam seorang penyandang polio, kaki kanannya polio sejak usianya 2 ( dua ) tahun. Meskipun memiliki keterbatasan fisik tetapi Pak Sam Sam tidak pantang menyerah dan semangat belajarnya luar biasa. “ Raihlah pendidikan baik formal maupun non formal ( khususnya mampu didik dan mampu latih ) setinggi-tingginya. Karena pendidikan adalah akses yang paling masuk akal untuk dicapai sehingga dapat berdiri sejajar ditengah masyarakat. Seorang difabel tidak mungkin bersaing secara fisik dengan mereka yang normal. Karena itu dengan berbekal pendidikan dan keterampilan persaingan dari sisi intelektual menjadi sangat memungkinkan “ demikian kata Pak Sam Sam, mengenai alasan mengapa seorang difabel perlu mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginya.
Diluar beberapa jabatan akademik yang dipegangnya Pak Sam Sam masih memegang beberapa jabatan lain. Diantaranya, terpilih sebagai Koordinator Jawa Barat Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia ( IALI ) dari tahun 1995 – 2010. Tahun 2006 – 2013 terpilih sebagai Ketua Badan Sertifikasi Keterampilan IALI. Dan Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Pertanian ( YP3) Faperta UNBAR. Tidak mengherankan Pak Sam Sam menempati beberapa posisi penting karena pembawaannya yang kharismatik, bertanggung jawab dan rendah hati. Disamping itu sifat humoris dan sosialnya pada sesama juga tinggi. Buktinya diluar kesibukan-kesibukannya Pak Sam Sam masih bersedia ditunjuk sebagai penasehat lingkungan disekitar tempat tinggalnya.
Pengalaman dan prestasi yang dimilikinya telah menginspirasi banyak pihak untuk melibatkannya dalam beberapa karya diantaranya : Menjadi Kontributor Penulis Buku Ruang Terbuka Hijau sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota, sebagai Tim Penyusun Pedoman Perencanaan dan Penyediaan RTH Dept. Pekerjaan Umum, Tim Penyusun Buku Panduan Kota Hijau Dept. Pekerjaan Umum, Tim Penyusun Buku Panduan Kota Cerdas dan sebagai Perencana Taman-Taman Kota dibeberapa kota Indonesia. Kedudukannya sebagai perencana telah membawa Pak Sam Sam berkeliling ke kota-kota besar diseluruh Indonesia. Sebuah pekerjaan yang menuntut ketahanan fisik prima tapi semua itu bisa dilakukan oleh Pak Sam Sam sebagai bentuk tanggung jawab pada pekerjaan. Ini yang dimaksud oleh Pak Sam Sam dengan mampu berdiri sejajar dan bersaing dari sisi intelektual. Prestasi dan kontribusi yang tidak bisa dipandang sebelah mata dari seorang yang memiliki keterbatasan fisik.
Tidak mengherankan jika kemudian Pak Sam Sam memperoleh beberapa penghargaan untuk semua dedikasinya. Diantaranya : Beberapa penghargaan sebagai nara sumber dan juri pada beberapa forum ilmiah dan sayembara. Penghargaan dari YPAC Nasional. Penghargaan pemerintah sebagai penyelenggara Pemilu/Pilkada. Pemegang Sertifikat Asesor Lembaga Jasa Konstruksi. Pemegang Sertifikat Pendidik dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ditanya pendapatnya tentang pendidikan inklusi mengingat Pak Sam Sam banyak berkecimpung dalam dunia pendidikan dan juga sebagai seorang difabel ini pendpatnya :
Sekolah/pendidikan inklusi sebenarnya gagasan ideal dengan tujuan memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Permasalahannya penerapan konsep inklusi membutuhkan kesiapan semua pihak, diantaranya apakah keluarga difabel siap memasukkan anaknya ke sekolah umum berbaur dengan mereka yang tidak terbiasa dengan ABK ( Anak Berkebutuhan Khusus ). Sementara masyarakat juga harus rela hati dan siap menyatukan anaknya dengan penyandang disabilitas. Yang lebih penting lagi baik guru maupun sekolah sudah siap dengan segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sebagai catatan dari Pak Sam Sam bahwa anak disabilitas memiliki berbagai keragaman kecacatan dengan berbagai klasifikasi.
Point ini menjadi penting mengingat pemahaman masyarakat terhadap berbagai klasifikasi disabilitas sangat minim sekali. Pengalaman saya dan mungkin juga dialami oleh banyak penyandang disabilitas lainnya adalah ketika memutuskan untuk pindah dari YPAC ke sekolah umum harus melalui berbagai jalan berliku hingga akhirnya bisa diterima sebagai murid di sekolah umum. Pandangan yang masih tertanam dimasyarakat adalah jika anak dikategorikan disable maka disable secara keseluruhan, termasuk intelegensi juga disable. Padahal penyandang tuna daksa hanya disable fisik TIDAK DISABLE INTELEGENSI. Demikian juga dengan penyandang disabilitas lainnya seperti tuna netra atau bisu – tuli , mereka umumnya memiliki tingkat intelektualitas normal. Pandangan keliru ini harus diluruskan sehingga penyandang disabilitas bisa memperoleh haknya tanpa diskriminasi. Hak-hak penyandang disabilitas seperti termaktub dalam undang-undang no. 19 tahun 2011, diantaranya hak untuk mendapatkan pendidikan.
Menurut pandangan Pak Sam Sam beberapa sekolah umum (khususnya negeri) masih belum siap menjadi sekolah inklusi. Disamping sarana dan prasarana yang belum mendukung Sumber Daya Manusia ( SDM ) masih belum siap. Pengalaman pahit pernah dialami oleh Pak Sam Sam ketika merekomendasikan anak disabilitas bimbingannya untuk masuk kesekolah umum tetapi ditolak dengan alasan tidak memiliki kesiapan untuk menerima anak didik disabilitas.
Gagasan yang diusulkan oleh Pak Sam Sam mengenai sekolah inklusi dimulai dari beberapa sekolah tertentu ( biasanya swasta) yang memiliki sarana dan prasarana lebih memadai , proses belajar mengajarnya juga sudah lebih khusus dengan jumlah murid terbatas. Pak Sam Sam mengakui tidak mudah untuk mewujudkan sekolah inklusi terutama meyakinkan masyarakat agar dapat menerima anak penyandang disabilitas. Namun hal itu bukan tidak mungkin terwujud jika hardware dan software disekolah umum bisa dipersiapkan dengan matang.
Pendapat Pak Sam Sam tentang fasilitas umum yang aksesibel untuk penyandang disabilitas.
Isue penting yang menjadi perhatian dan banyak disuarakan oleh para penggiat disabilitas adalah ketersediaan fasilitas public yang memadai. Harus diakui fasilitas umum atau aksesibilitas yang memadai untuk penyandang disabilitas dinegeri ini minim sekali. Bandingkan dengan beberapa negara tetangga yang sudah sangat memperhatikan kebutuhan disabiltas. Ketersediaan aksesibilitas untuk memanfaatkan fasilitas public, memperoleh layanan sesuai dengan kebutuhan dalam memanfaatkan fasilitas public, mendapatkan akomodasi yang layak sebagai bentuk aksesibilitas bagi individu masih jauh dari harapan.
Kembali pada fasilitas umum bagaimana dengan Jawa Barat sebagai provinsi yang pertama kali menerapkan undang-undang tentang aksesibilitas. Kenyataannya masih banyak tempat, bahkan kantor instansi pemerintah yang masih belum aksesible untuk penyandang disabilitas. Gedung perkantoran yang tidak ada fasilitas ramp ( jalan miring untuk para pengguna kursi roda ) railing sebagai pegangan untuk para pengguna tongkat. Atau toilet untuk penyandang disabilitas yang memiliki lebar pintu masuk 90 cm sehingga memungkinkan pengguna kursi roda bisa masuk toilet. Berapa banyak toilet seperti itu baik di mall atau kantor instansi pemerintah ? masih bisa dihitung dengan jari. Kalaupun ada masih terbatas di kota-kota besar, bagaimana dengan penyandang disabilitas yang berada di pedesaan ? Demikian pula dengan transportasi publik. Masih sedikit transportasi publik yang akses untuk difabel.
Kesulitan difabel untuk mengakses transportasi publik akhirnya memunculkan tenaga-tenaga kreatif, contohnya modifikasi motor roda tiga. Ide ini lahir dari kesulitan disabilitas menuju suatu tempat dengan menggunakan angkutan publik. Modifikasi motor roda tiga yang dirancang oleh para penyandang disabilitas akhirnya secara tidak langsung menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya aksesibilitas. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya SIM D ( Surat Ijin Mengemudi ) khusus untuk penyandang disabilitas. Alhamdulillah beberapa pedestrian di kota Bandung sudah mulai memperhatikan kebutuhan dan keamanan disabilitas.
Sesuai undang-undang, sebetulnya kewajiban pemerintah untuk melindungi semua warganya tidak terkecuali penyandang disabilitas, tersedianya fasilitas umum adalah hak setiap warga Negara. Oleh karena itu fasilitas umum harus dibuat aksesible untuk semua warga Negara. Sehingga yang diperlukan bukan fasilitas umum khusus untuk penyandang disabilitas melainkan fasilitas umum yang aksesible untuk semua orang termasuk penyandang disabilitas.
Pemerintah telah mengeluarkan Permenpu no. 268/kpts/1998 Tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan. Permen yang memuat persyaratan teknis aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sudah ada sejak 18 tahun lalu namun pelaksanaannya masih diabaikan pada saat pembangunan fisiknya.
Undang-undang dan peraturan lainnya sebagai produk kebijakan pemerintah dalam upaya mewujudkan kesetaraanpun telah ada , tinggal bagaimana para pelaksana baik didaerah maupun pusat sebagai eksekutor berbesar hati melaksanakannya. Menurut Pak Sam Sam yang tak kalah penting pula adalah bagaimana penyandang disabiltas berupaya untuk turut serta membangunkan semua pihak tentang pentingnya sarana yang aksesible untuk semua warga Negara.
Seberapa besar perhatian pemerintah, pelaku usaha dan swasta memberikan kesempatan kerja untuk penyandang disabilitas.
Kita tidak bisa menutup mata bahwa perhatian pemerintah, pelaku usaha dan swasta memberikan kesempatan kerja untuk penyandang disabilitas masih minim. Hak-hak disabilitas dibidang pekerjaan seperti kesempatan disabilitas untuk memperoleh upah yang sama dengan tenaga kerja bukan penyandang disabilitas dalam jenis pekerjaan yang sama, memperoleh akomodasi yang layak dalam pekerjaan, mendapatkan pengembangan karier dalam pekerjaan, penempatan kerja yang adil dan proporsional dan bermartabat, masih harus diperjuangkan dan disuarakan oleh para penggiat disabilitas.
Saya sendiri pernah mengalami bagaimana sulitnya memperoleh pekerjaan disektor formal yang sesuai dengan background pendidikan saya. Beberapa kali mengikuti tes dan lulus selalu gugur ditahap wawancara. Akhirnya saya berpikir kegagalan itu disebabkan saya seorang penyandang disabilitas. Beberapa jawaban yang menguatkan argument saya yaitu : “ Secara administratif anda telah memenuhi syarat tapi maaf kami belum bisa menerima anda sebagai pegawai di perusahaan kami “ . Jawaban yang akhirnya membawa saya pada keputusan untuk tidak lagi mengikuti berbagai seleksi penerimaan pegawai. Setelah itu saya mulai membekali diri dengan berbagai keterampilan, hingga akhirnya bisa memberikan lapangan kerja untuk mereka yang “normal”. Ijazah sarjana akhirnya hanya tersimpan didalam laci lemari. Apakah saya menyesal ? tentu saja tidak karena saya masih memiliki kesempatan untuk memeperoleh pendidikan tinggi, kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua penyandang disabilitas disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Penyediaan lapangan kerja menurut Pak Sam Sam adalah kewajiban pemerintah, dunia usaha dan pihak lainnya sejalan dengan kebutuhan masing-masing. Permasalahannya terletak pada kebutuhan pasar tenaga kerja seringkali tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki penyandang disabilitas. Telah terjadi perbedaan kualifikasi pasar tenaga kerja dengan keterampilan atau pendidikan penyandang disabilitas. Contoh kasus, tenaga yang dibutuhkan adalah ahli programmer komputer sementara tenaga kerja penyandang disabilitas dengan kualifikasi seperti itu tidak ada.
Oleh karena itu, Pak Sam Sam menganjurkan agar tenaga kerja penyandang disabilitas harus pandai membaca jenis pendidikan dan keterampilan yang sesuai kebutuhan pasar kerja. Penyandang disabilitas harus menghilangkan pemikiran ingin diistimewakan . Ingat selama ini kita memperjuangkan KESEMPATAN DAN HAK YANG SAMA SESUAI KEBUTUHAN KHUSUS KITA BUKAN KEISTIMEWAAN. Demikian ujar Pak Sam Sam mengingatkan penyandang disabilitas yang sedang mencari pekerjaan untuk tidak selalu meminta keistimewaan tapi berusaha menunjukkan kelebihan yang dimilki, sehingga masyarakat hanya melihat pada kelebihan bukan pada kekurangannya. Peraturan dan perlindungan yang dikeluarkan oleh otoritas , kita jadikan sebagai bonus memenangkan persaingan bukan keistimewaan.
Luar biasa pandangan Pak Sam Sam , menghilangkan keinginan untuk selalu diistimewakan. Keinginan yang seringkali melekat dalam diri penyandang disabilitas.
Sudah banyak jawaban yang diberikan Pak Sam Sam dari beberapa pertanyaan yang saya ajukan. Apa pesan terakhir yang ingin Pak Sam Sam sampaikan untuk penyandang disabilitas ?
JANGAN PERNAH PUTUS SEKOLAH , JANGAN PERNAH BERHENTI MENINGKATKAN KETERAMPILAN. Perlihatkan bahwa kita bisa atasi berbagai hambatan fisik dan sosial melalui karya nyata.
Untuk penyandang disabilitas dengan kategori mampu rawat sudah menjadi kewajiban Negara dan semua pihak melindungi penyandang disabilitas. Kita dorong Negara memperbesar santunan bagi penyandang disabilitas berat ( sekarang santunan yang diberikan Negara sebesar Rp 300.000/bulan selama satu tahun ) , kita dorong agar santunannya diperpanjang sehingga tidak ada lagi penyandang disabilitas yang berhenti melakukan terapy, tidak ada lagi penyandang disabilitas yang tidak memakai alat bantu karena ketiadaan biaya. Mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif melindungi penyandang disabilitas dan keluarganya. Ini amanah untuk semua lapisan masyarakat agar menjaga penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak-hak dasarnya. Semua ini memang gampang diucapkan tapi tidak mudah untuk diwujudkan , tapi tetap lebih baik daripada tidak melakukan apapun dan menyerah pada keadaan. Kata Pak Sam Sam mengakhiri jawabannya.
Terima kasih kepada Pak Sam Sam dan keluarga yang telah mengijinkan saya untuk menuliskan perjalanan hidupnya yang sangat inspiratif. Perjalanan hidup seorang penyandang disabilitas untuk memenangkan persaingan, dengan berbekal ilmu dan pengetahuan. Pesan penting dari Pak Sam Sam untuk penyandang disabilitas adalah JANGAN PERNAH PUTUS SEKOLAH, JANGAN PERNAH BERHENTI MENINGKATKAN KETERAMPILAN. KARENA DENGAN BERBEKAL PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN ADALAH AKSES YANG PALING MASUK AKAL UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN DITENGAH MASYARAKAT.
Selalu ada wanita hebat dibalik kesuksesan seorang pria. Siapa wanita hebat dibalik kesuksesan Achmad Firmansam Bastaman seorang suami, bapak dan kakek yang sangat mencintai keluarganya. Pak Sam Sam menurut sang istri “ Bukan tipe suami romantis, tapi tegas, sabar, rendah hati, humoris, lemah lembut dan pandai mengatur keuangan “. Meskipun berlatar belakang tehnik saya baru tahu jika Pak Sam Sam juga pandai mengatur keuangan, he………
Next time saya akan cerita wanita hebat dibalik keberhasilan Pak Sam Sam. Pasangan sesama difabel yang telah menjadi istrinya selama 34 (tigapuluh empat) tahun menemani suka dan duka bersama-sama membangun biduk rumah tangga . Kini Pak Sam Sam dan istri tinggal memetik buah dari perjuangan hidup mereka sebagai pasangan penyandang disabilitas.
Dok : Pak Sam Sam dan keluarga |
Wah... Luar biasa Pak Sam. Salut juga buat Sang Istri.
BalasHapusHatur nuhun teteh untuk tulisan yang menginspirasi ini.
Sami2 teteh, next time saya perkenalkan istrinya juga ya
Hapusiya, salut dengan pak sam
BalasHapusBenar-benar sosok yang menginsprasi ya..
Betul mbak Nur Susianti, semoga semakin banyak difabel yg tidak putus sekolah dan berhenti berusaha. Juga untuk keluarga difabel agar mereka tidak menyerah pada keadaan. Terima kasih mbak sudah berkunjung
Hapussubhanalloh!! di balik kekurangan, alloh menyelipkan banyak kelebihan.
BalasHapusbetul mak, trims sudah berkunjung
Hapusbeliau sangat menginspirasi hidup saya.. semua yg saya lakukan saat ini : pekerjaan, karir, sosial dan keluarga adalah buah inspirasi dari beliau..
BalasHapusAlhamdulillah.....sukses utk anda
Hapus