Loading

Rabu, 24 April 2013

Kemana Langkahmu Wanita ?


Bulan April belum lagi tenggelam . Pembicaraan mengenai Kartini dan hal-hal yang menyangkut keberadaan kaum wanita berikut kegiatan dan permasalahannya masih menjadi perbincangan. 

Ibu Kartini adalah seorang wanita muda belia yang pikirannya maju, memiliki wawasan luas dan pandangan kritis , serta analisisnya terhadap suatu peristiwa yang dilihat dan didengarnya amatlah tajam. Tidak mengherankan yang pertama-tama diupayakan bagi kaumnya adalah mendirikan semacam sekolah untuk mengajar membaca dan menulis. Untuk menjadikan kaum wanita menjadi melek huruf.

Sebab sebagaimana halnya mata yang bisa diumpamakan sebagai jendela, melek huruf juga bisa diumpamakan sebagai jendela untuk mengetahui luasnya dunia, dengan banyak membaca. Menurut beliau, dengan banyak membaca kaum wanita bisa melihat keluar tembok, walaupun dia hanya berada didalam rumah. Dengan melek huruf ,  kaum wanita juga membukakan mata hati mereka.
Dengan segala keterbatasannya,  beliau  menginginkan kaumnya mampu menyadari keutuhan pribadinya sebagai mahluk bermartabat. Sebab dengan ketajaman pemikirannya. Kartini menangkap martabat bangsanya yang terinjak, khususnya martabat kaumnya yaitu wanita.

Namun dipihak lain, arti "kemajuan" seperti dicita-citakan Kartini tak jarang diterjemahkan secara keliru oleh sebagian wanita. Mereka yang tidak sempat berkiprah diluar rumah, menjadi agak limbung  merasa dirinya kurang. " Ah........saya hanya seorang Ibu rumah tangga saja, kok ! " begitu jawabnya jika ada yang menanyakan pekerjaannya.

Andaikata Ibu Kartini mendengar ini tentu beliau akan sangat prihatin. Menjadi Ibu rumah tangga adalah tugas yang mulia. Seorang Ibu rumah tangga bisa dikatakan sebagai petani penabur bibit-bibit. Ditangannya anak-anak dan keluarga terbentuk. Ditangannya kehangatan dan rasa aman terjamin. Tentu sejauh ia menyadari tugas dan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Dan bukan dengan keterpaksaan dan kepasrahan karena tak tahu harus berbuat apa atau tak tahu pekerjaan lain.

Jadi kemajuan yang dimaksud oleh ibu Kartini adalah bebas memilih , bebas menentukan haknya sebagai manusia yang bermartabat luhur. Seorang wanita bisa saja memilih sebagai wanita karir diluar rumah, tapi jika suara hatinya mengarahkan dia sebagai ibu rumah tangga, maka fahami dan sadari bahwa pilihannya itu sama bagus dan mulianya .

Ketika putri bungsuku mengatakan aku lebih suka ibu dirumah daripada bekerja diluar rumah. Karena aku ingin setiap saat ibu ada untukku. Sebuah pilihan yang akhirnya mengantarkanku menjadi ibu rumah tangga total. Lalu apakah aku harus merasa diriku kurang ? merasa tidak maju ? merasa tidak hebat ? jawabannya adalah "tidak". Bukankah Kartini mengatakan bahwa seorang ibu adalah guru pertama dan guru terbaik bagi anak-anaknya.Jadi jangan merasa kecil hati atau merasa sia-sia sekolah tinggi jika akhirnya ijasah yang didapat hanya jadi pelengkap isi lemari.

Pengetahuan luas dan maju, entah itu didapat dari pendidikan formal atau non formal besar sekali manfaatnya bagi seorang wanita. Manfaatnya tidak hanya  dirasakan bagi keluarga, lingkungan sosial maupun bagi dirinya sendiri. Disitulah seorang wanita akan menyadari kemandirian dan identitas dirinya sebagai pribadi yang utuh.


4 komentar:

  1. Betul Mba, menjadi ibu yang tidak bekerja di luar rumah, bukan berarti menjadi wanita yang tidak berguna 'anggapan' itu sangat keliru.

    Di rumah, kita bisa mencurahkan perhatian dan membimbing anak secara penuh. Kita juga mengembangkan kreativitas kita, jika mau kita bisa mendapatkan penghasilan juga, meskipun dari rumah.

    Ijazah tersimpan dilemari? apa cuma untuk melamar kerja di kantoran saja? dari ijazah, itu hanya sebuah tanda bahwa kita pernah belajar dari sebuah lembaga formal, ilmunya? bisa dipakai di kantor, juga di rumah kan?
    Salam kenal Mba

    BalasHapus
  2. Siip............mbak Astin, salam kenal kembali. Btw Astin Astanti dan Astin Hidayat orangnya sama gak ? klo lihat fotonya mirip2

    BalasHapus
  3. Aku ibu rumah tangga, dan aku amat sangat bersyukur karenanya.

    BalasHapus
  4. Aku juga IRT kita tos.......... mbak Niken

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...