Loading

Minggu, 21 April 2013

Belajar Bahasa Isyarat dari Mereka

Pernahkah anda merasa sebagai orang yang paling tidak beruntung ketika Tuhan menjadikan anda sebagai orang dengan kebutuhan khusus ? Siapapun dia menghendaki semua yang dijalani dan dihadapinya dalam kesempurnaan, tapi tidak ada seorangpun yang bisa menolak kehendakNYA. Semua kehidupan yang dijalani sudah diatur sedemikian sempurna bagi siapapun. Hanya mungkin sebagian dari kita melihatnya dari sisi kekurangan, padahal masih banyak kelebihan yang kita miliki juga berguna bagi orang banyak.

Siapapun dia bisa menjadi Srikandi bagi orang-orang disekitarnya, bagi keluarga, teman dan juga lingkungan sosialnya. Sekecil apapun bentuk ilmu dan perhatian yang diberikan tetap memberi nilai berharga apalagi bagi mereka yang betul-betul membutuhkan.

Teringat saat berinteraksi dengan teman-teman tuna rungu, yang saya nilai mempunyai sensitifitas tinggi juga sebagai pribadi-pribadi yang tekun, tidak mudah menyerah dan memiliki solidaritas tinggi. Tidak mudah untuk bisa masuk kedalam lingkungan mereka. Mereka mempunyai tingkat kecurigaan tinggi pada orang-orang yang bisa berkomunikasi dengan baik. Ada kecurigaan jangan-jangan dirinya hanya jadi bahan pembicaraan orang lain, sementara mereka sendiri tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan. 

Sedikit-demi sedikit  saya mulai belajar bagaimana mereka berkomunikasi, belajar bahasa isyarat untuk bisa berkomunikasi dengan mereka . Ternyata mengasyikkan setelah bisa berkomunikasi dengan mereka. Saya bisa menilai ketulusan dan solidaritas yang tinggi pada mereka. Juga hal penting yang saya garis bawahi , mereka adalah para pekerja keras ,  tekun dan selalu haus akan ilmu. 

Banyak ketrampilan yang kami pelajari dan kembangkan bersama . Memasak, menjahit, fashion design, keterampilan tangan, design grafis, dan lain-lain. Teman-teman tuna rungu selalu tekun mengikuti setiap kegiatan dan ketrampilan yang diberikan. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan entah itu pameran, workshop, atau trainning saya senang menjadi bagian didalamnya yaitu menjadi penerjemah bagi mereka. Saya bukanlah Srikandi bagi mereka, tapi saya bangga bisa menjadi bagian didalamnya, karena sayapun faham betul bagaimana rasanya dianggap berbeda oleh sebagian masyarakat.

Ini salah satu foto kegiatan yang  kami  lakukan bersama saat mengikuti pameran dalam rangka ikut memeriahkan " Hari Internasional Penyandang Disabilitas Provinsi Jawa Barat, Desember 2012 ".

Foto ini diikutsertakan pada Kontes unggulan : Sehari menjadi Srikandi







14 komentar:

  1. Selamat memeringati Hari Kartini 2013.
    Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan Sehari Menjadi Srikandi
    Nantikan pengumuman hasilnya tanggal 1 Mei 2013
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  2. Terima kasih pakde akan kutunggu hasilnya

    BalasHapus
  3. Hari ini adalah harinya blogger wanita utk jadi Srikandi Sehari...
    Gudlak ya mbak...

    BalasHapus
  4. subhanallaaah....
    adik saya juga bersekolah di SLB, dan sedikit banyak saya tahu kehidupan mereka di sekolah seperti apa.
    mereka bisa mengajarkan banyak hal buat kita yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Elsa terutama mengajarkan tentang sikap pantang menyerah, adiknya di SLB mana mbak ?

      Hapus
  5. keren mbak...sukses selalu ya...:-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mak Nunung, ayo sdh daftarnya ?

      Hapus
  6. bekerja untuk kemanusiaan sangat istimewa mbak...

    BalasHapus
  7. Kegiatan yang luar biasa :)
    Sekaligus ijin ambil fotonya ya Mbak.
    Tks.
    Salam :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...