“ Bu, sudah lama ya aku tidak
pentas ! “
Itulah kalimat yang seringkali diucapkan setiap kali
hasratnya untuk naik panggung sudah menggebu, hasrat yang menggelora , rindu akan tepuk tangan dan riuh
rendahnya penonton. Pentas diatas panggung seolah menjadi “candu”
bagi putriku sejak dia mulai tertarik
dengan dunia seni tari.
Kegemarannya menari dimulai
setelah dia mengikuti ekstrakulikuler tari di sekolahnya, keinginannya untuk
bisa lebih menguasai berbagai macam jenis tarian dan meningkatkan kelenturan
tubuhnya mendorongnya untuk mengikuti salah satu sanggar tari yang dilakoninya
2x dalam seminggu. Permintaan yang keluar dari dirinya sendiri tidak pernah
saya sebagai orang tua menyuruh atau memintanya. Memiliki prestasi lain diluar bidang pendidikan seperti yang selama ini disarankan oleh
Bapaknya pada anak-anak telah memiliki tempatnya. Jika sibungsu lebih memilih
dunia seni tari sementara sisulung lebih memilih olahraga basket sebagai
pilihannya.
Setiap kali melihatnya
menari mengingatkanku pada puluhan tahun silam saat masih kanak-kanak. Ayahanda (Alm) adalah pecinta seni sejati
beliau sangat menyukai berbagai jenis kesenian tradisional Sunda. Sehingga
tidak heran dahulu kami memiliki seperangkat gamelan komplit mulai dari gamelan
degung, wayang, kecapi- suling, sampai beraneka lagu tarian Sunda. Darah seni
yang kini mengalir ditubuh putriku mungkin juga turunan dari kakeknya (Alm)
Kegemarannya menari telah membuatnya lebih
berani tampil dimuka umum, berbanding
terbalik saat sebelum menekuni hobbynya itu setiap bertemu dengan lingkungan
baru dia selalu malu-malu dan kurang percaya diri. Kini setiap kali putriku berlatih menari
selalu menarik perhatian seluruh anggota keluarga., lentik jemari dipadu
dengan gerak langkah gemulai
tubuhnya diiringi rempak kendang
berpadu dengan harmonisasi suara
gamelan mengirinya berlatih menari .
Melukiskan warna-warni
pelangi dikelopak matanya, memasangkan bulu mata palsu dibulu matanya yang
lentik , memoleskan gincu merah menyala dibibirnya yang mungil, dan memoleskan
pemerah pipi dikedua tulang pipinya semakin mempertegas kecantikan ragawinya,
kuamati sekali lagi hasil lukisan tanganku
diwajahnya “ ya Allah inikah putriku ! “ batinku dalam hati , tidak putus-putusnya
kuamati seluruh gambaran wajahnya kukagumi
kesempurnaan ciptaanNYA sambil
melafadzkan asma illahi. Itulah yang kulakukan setiap kali putriku menjelang
naik keatas panggung.
Pilihannya untuk menekuni
kesenian tradisional ditengah gempuran budaya asing yang begitu dengan mudahnya
masuk sangat melegakanku sebagai orang tua. Ada asa yang tertanam untuk dirinya
suatu saat dia bisa mewujudkan keinginannya menjadi seorang duta bangsa,
seperti yang pernah dilontarkannya “ Bu, aku ingin suatu saat bisa menari
diluar negeri yang penontonnya orang-orang bule “. Keinginnannya itu timbul
manakala dia memiliki kesempatan untuk pentas di sekolah Internasional dan
mendapat apresiasi yang baik dari para guru maupun orang tua yang hadir saat
itu. Kesan yang begitu mendalam yang ingin diwujudkannya suatu saat kelak.
Menjadi seorang ibu yang arif dan bijaksana dalam membimbing buah hatinya agar mereka sehat lahir bathin, cerdas dan berahlak mulia, hingga berhasil dalam kehidupan adalah idaman setiap perempuan. Meskipun segala daya dan upaya kerap dilakukan kaum ibu demi menggapai harapan yang diimpikan buah hatinya, hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan karena berbagai aral dan rintangan kerap menghadang. Namun selalu ada asa yang membentang jauh tinggi, seindah kerlap kerlip bintang nun jauh disana.
Menjadi seorang ibu yang arif dan bijaksana dalam membimbing buah hatinya agar mereka sehat lahir bathin, cerdas dan berahlak mulia, hingga berhasil dalam kehidupan adalah idaman setiap perempuan. Meskipun segala daya dan upaya kerap dilakukan kaum ibu demi menggapai harapan yang diimpikan buah hatinya, hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan karena berbagai aral dan rintangan kerap menghadang. Namun selalu ada asa yang membentang jauh tinggi, seindah kerlap kerlip bintang nun jauh disana.
Terima kasih Ya Allah ! KAU titipkan malaikat-malaikat itu pada kami untuk dituntun, dibimbing, dipoles dan digosok seindah kilauan berlian.
Mirip kayak Sandrina di Indonesia Mencari Bakat 3 :D
BalasHapusha.........ya dia pengen sekali kayak Sandrina di IMB, terima kasih mbak Rahmah sudah berkenan mampir, jgn bosen ya kalau aku banyak tanya soal ngeblog pengen kelihatan blognya bagus kayak yg lain
Hapussama nih pemula juga, cara follow blog orang gimana yaaa??
BalasHapusKalo mbak Mae googling walking seperti yg disarankan mbak Nurul Habeeba, dan merasa tertarik dgn blog nya joint this site aja, tuh mbak Mae bisa follow blog saya makasih ya mbak. Nanti setiap postingan nya bs mbak lht bgt mlkkn sign in
BalasHapus