Loading

Minggu, 10 Februari 2013

Putriku Sang Penari






“ Bu, sudah lama ya aku tidak pentas ! “


Itulah  kalimat yang seringkali diucapkan setiap kali hasratnya untuk naik panggung sudah menggebu, hasrat yang  menggelora , rindu akan tepuk tangan dan riuh rendahnya penonton.   Pentas diatas panggung seolah menjadi “candu” bagi putriku  sejak dia mulai tertarik dengan dunia seni tari.

Kegemarannya menari dimulai setelah dia mengikuti ekstrakulikuler tari di sekolahnya, keinginannya untuk bisa lebih menguasai berbagai macam jenis tarian dan meningkatkan kelenturan tubuhnya mendorongnya untuk mengikuti salah satu sanggar tari yang dilakoninya 2x dalam seminggu. Permintaan yang keluar dari dirinya sendiri tidak pernah saya sebagai orang tua menyuruh atau memintanya. Memiliki prestasi  lain diluar bidang pendidikan  seperti yang selama ini disarankan oleh Bapaknya pada anak-anak telah memiliki tempatnya. Jika sibungsu lebih memilih dunia seni tari sementara sisulung lebih memilih olahraga basket sebagai pilihannya.

Setiap kali melihatnya menari mengingatkanku pada puluhan tahun silam saat masih kanak-kanak.  Ayahanda (Alm) adalah pecinta seni sejati beliau sangat menyukai berbagai jenis kesenian tradisional Sunda. Sehingga tidak heran dahulu kami memiliki seperangkat gamelan komplit mulai dari gamelan degung, wayang, kecapi- suling, sampai beraneka lagu tarian Sunda. Darah seni yang kini mengalir ditubuh putriku mungkin juga turunan dari kakeknya (Alm)

Kegemarannya menari telah membuatnya lebih berani  tampil dimuka umum, berbanding terbalik saat  sebelum menekuni  hobbynya itu setiap bertemu dengan lingkungan baru dia selalu malu-malu dan kurang percaya diri.  Kini setiap kali putriku berlatih menari selalu menarik perhatian seluruh anggota keluarga., lentik jemari dipadu dengan  gerak langkah gemulai tubuhnya  diiringi rempak  kendang  berpadu dengan   harmonisasi  suara  gamelan mengirinya berlatih menari .

Melukiskan warna-warni pelangi dikelopak matanya, memasangkan bulu mata palsu dibulu matanya yang lentik , memoleskan gincu merah menyala dibibirnya yang mungil, dan memoleskan pemerah pipi dikedua tulang pipinya semakin mempertegas kecantikan ragawinya, kuamati sekali lagi hasil lukisan tanganku  diwajahnya “  ya Allah  inikah putriku ! “  batinku dalam hati , tidak putus-putusnya kuamati seluruh gambaran wajahnya kukagumi  kesempurnaan ciptaanNYA  sambil melafadzkan asma illahi. Itulah yang kulakukan setiap kali putriku menjelang naik keatas panggung. 

Pilihannya untuk menekuni kesenian tradisional ditengah gempuran budaya asing yang begitu dengan mudahnya masuk sangat melegakanku sebagai orang tua. Ada asa yang tertanam untuk dirinya suatu saat dia bisa mewujudkan keinginannya menjadi seorang duta bangsa, seperti yang pernah dilontarkannya “ Bu, aku ingin suatu saat bisa menari diluar negeri yang penontonnya orang-orang bule “. Keinginnannya itu timbul manakala dia memiliki kesempatan untuk pentas di sekolah Internasional dan mendapat apresiasi yang baik dari para guru maupun orang tua yang hadir saat itu. Kesan yang begitu mendalam yang ingin diwujudkannya suatu saat kelak.

Menjadi seorang ibu yang arif dan bijaksana dalam membimbing buah hatinya agar mereka sehat lahir bathin, cerdas dan berahlak mulia, hingga berhasil dalam kehidupan adalah idaman setiap perempuan. Meskipun segala daya dan upaya kerap dilakukan kaum ibu demi menggapai harapan yang diimpikan buah hatinya, hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan karena berbagai aral dan rintangan kerap menghadang. Namun selalu ada asa yang membentang jauh tinggi, seindah kerlap kerlip bintang nun jauh disana.

Terima kasih Ya Allah !  KAU titipkan malaikat-malaikat itu pada kami untuk dituntun, dibimbing, dipoles dan digosok seindah kilauan berlian.

4 komentar:

  1. Mirip kayak Sandrina di Indonesia Mencari Bakat 3 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha.........ya dia pengen sekali kayak Sandrina di IMB, terima kasih mbak Rahmah sudah berkenan mampir, jgn bosen ya kalau aku banyak tanya soal ngeblog pengen kelihatan blognya bagus kayak yg lain

      Hapus
  2. sama nih pemula juga, cara follow blog orang gimana yaaa??

    BalasHapus
  3. Kalo mbak Mae googling walking seperti yg disarankan mbak Nurul Habeeba, dan merasa tertarik dgn blog nya joint this site aja, tuh mbak Mae bisa follow blog saya makasih ya mbak. Nanti setiap postingan nya bs mbak lht bgt mlkkn sign in

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...