Gambar diambil disini |
Dua kali melahirkan Alhamdulillah produksi air susu cukup banyak. Bahkan ketika melahirkan putra pertama sempat menyusui bayi tetangga yang ibunya sakit , kebetulan jenis kelamin keduanya sama yaitu laki-laki. Dengan menyusui dua bayi sekaligus, saya harus bisa membagi waktu dan asupan makanan sehingga keduanya bisa mendapatkan asupan gizi cukup. Sekitar enam bulan saya menyusui bayi tetangga hingga ibunya sehat kembali, dan dinyatakan sembuh oleh dokter. Namun tetap menyusui si sulung hingga usianya dua tahun.
Kelahiran anak kedua saya sempat frustasi ketika bayi tidak mau menyusu melalui puting ibu, padahal produksi ASI berlimpah. Yang menjadi penyebabnya selama saya masih di rumah sakit, pihak rumah sakit tidak memperkenankan untuk menyusui dengan alasan " ibunya masih dalam pengaruh obat bius " setelah bius total saat operasi cesar. Untuk memberikan ASI, air susu diperas dan ditampung dalam botol baru diberikan pada bayi. Karena si bayi sudah terbiasa memakai botol selama 5 hari di rumah sakit, menyebabkan bayi mengalami "bingung puting" dan tidak mau menyusu pada ibunya setelah pulang ke rumah. Akibatnya setiap kali lapar, bayi selalu menangis dan kebingungan karena dia tidak bisa menghisap ASI melalui puting. Kejadian ini berlangsung selama kurang lebih 3 bulan.
Saya sempat frustasi karena ASI yang dikeluarkan dengan cara diperas, keluarnya sedikit-sedikit dan memerlukan waktu cukup lama untuk mengumpulkannya. Waktu yang seharusnya saya pergunakan untuk istirahat akhirnya terpakai untuk memeras susu. Berkurangnya waktu istirahat sedikit banyak berpengaruh terhadap produksi ASI. Seringkali ASI yang terkumpul masih sedikit namun bayi sudah menangis akhirnya untuk memenuhi kebutuhannya "terpaksa" dibantu dengan susu formula. Saya berpikir dulu bisa menyusui dua bayi sekaligus dalam waktu bersamaan, mengapa sekarang tidak bisa ? Dengan bantuan suami dan kesabaran, setiap malam yang biasanya dibantu dengan susu formula saya biarkan bayi menyusu melalui puting. Awalnya bayi menolak dan menangis namun tetap dicoba. Lama kelamaan dalam keadaan setengah mengantuk bayi akhirnya mau dan bisa menyusu melalui puting. Alhamdulillah kesabaran dan kerja keras itu berbuah manis, bayi sudah bisa menyusu dan tidak "bingung puting" lagi.
Menyusui tidak hanya sekedar keinginan dan tekad tapi perlu juga diperhatikan seputar konsumsi ibu yang bisa membantu produksi ASI. Agar produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan juga bagus. Selain beberapa makanan yang dipercaya bisa membantu produksi ASI, seperti daun katuk, pepaya muda, tahu dan tempe. Ada hal-hal lain yang perlu juga menjadi perhatian ibu menyusui, sehingga asupan gizi yang dibutuhkan bayi benar-benar terpenuhi.
Beberapa Tips Seputar Konsumsi Ibu Menyusui :
- Perlu tambahan zat gizi tertentu, seperti : protein, kalsium, dan Fe harus memadai. Karena zat-zat tersebut dapat dikeluarkan melalui ASI.
- Kecukupan kalori harus diperhatikan, karena setiap hari ASI yang dikeluarkan yaitu sebanyak kurang lebih 800 ml setara dengan 600 kkal energi/kalori yang dibutuhkan.
- Batasi penggunaan obat atau ikuti petunjuk dokter.
- Tidak boleh merokok, karena nikotin yang terkandung didalamnya akan meresap kedalam ASI. Di tubuh bayi nikotin akan mengendap ginjal dan hati yang dapat mengakibatkan keracunan.
- Hindari minum kopi kandungan kafein dalam kopi merangsang kerja ginjal lebih meningkat, akibatnya sering buang air kecil. Padahal selama menyusu ibu memerlukan cairan dalam jumlah banyak.
- Dianjurkan untuk minum dalam jumlah banyak, 8 - 12 gelas sehari ( dalam bentuk air putih, susu atau juice buah ) untuk mengganti cairan yang banyak keluar.
- Tambahan porsi makanan untuk ibu menyusui adalah : 2 gelas atau 280 gram nasi (467 kal) , 1 potong atau 50 gram protein hewani ( 95 kal), 2 potong atau 50 gram protein nabati ( 80 kal ) dan 100 gram sayuran (50 kal)
Air Susu Ibu ( ASI) adalah hak seorang anak, karena itu seorang ibu akan berusaha memberikan hak yang dibutuhkan anaknya di awal kehadirannya ke dunia. ASI merupakan makanan terbaik yang dibutuhkan seorang bayi. Allah memberikan payudara pada setiap wanita pasti ada maksud dan tujuannya. Stigma yang mengatakan payudara "kecil" gersang akan produksi susu sedangkan payudara besar akan menghasilkan banyak air susu, merupakan salah besar. Payudara besar atau kecil sama-sama mampu menghasilkan ASI dalam jumlah cukup. Setiap ibu memang berbeda-beda produksi ASI-nya baik dalam jumlah maupun konsistensi, sehingga tidak ada alasan seorang ibu tidak bisa menyusui.
Referensi : Payudara dan ASI, Dra. Emma S, Wirakusumah, M.Sc, Ahli Gizi
Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran agar asi yang dihasilkan berkualitas.
BalasHapusTerima kasih mas sarannya
Hapuspenggunaan obat memang bisa membuat asi jadi terkontaminasi zat kimia...
BalasHapuskeep happy blogging always....salam dari Makassar - Banjarbaru :-)
Tiap RS punya kebijakan yg berbeda Pak Hariyanto, pada saat melahirkan yg pertama saya jg cesar dan bius total tapi tetap diperkenankan menyusui begitu siuman, namun pada kelahiran kedua yg juga cesar RS tdk memperkenankan menyusui setelah ibu siuman dgn alasan seperti yg sdh saya ceritakan diatas. Terima kasih pak kunjungannya, salam juga dari Bandung
Hapuspenting banget nih infonya untu ibu yang sedang menyusui anaknya dan ibu hamil :)
BalasHapusMakasih mak.........
Hapusterima kasih informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusSama2, Alhamdulillah
Hapus