Loading

Jumat, 08 Maret 2013

Tinggalkan Masa Lalu dan Raihlah Kebahagiaan



Hampir sebagian besar orang memiliki jejak masa lalu yang bisa jadi itu merupakan tonggak bagi  masa depannya dimasa yang akan datang. Apakah masa lalunya yang kelam yang akan membawanya kekehidupan buruk dan menyesakkan? Ataukah masa kelam tersebut dijadikannya sebagai pelajaran berharga yang akan membawanya kedalam kehidupan yang bahagia. Pilihan terbaiklah yang akan mengantarkanya kepada  kehidupan bahagia.

Banyak orang meyakini bahagia itu selalu bersyarat hanya karena seolah demikianlah yang banyak terjadi. Orang menganggap bahwa bahagia itu bisa diraih jika tidak terjadi sesuatu yang buruk di masa lalu. Misalnya, saat kehilangan kekasih, orang cenderung mengatakan alangkah bahagianya jika kekasihnya tidak pergi. Saat dalam keadaan bangkrut, orang mengatakan alangkah bahagianya jika rekan bisnis mereka tidak menipu. Pendek kata, setiap kejadian buruk adalah sumber dari rasa kecewa serta ketidakbahagiaan seseorang. Padahal sesungguhnya dari semua kegagalan yang dialami seseorang dimasa lalu  bisa dijadikan pelajaran yang berharga dan kemudian  mengantarkannya kedalam kebahagiaan.

Namun berbeda dengan yang diyakini banyak orang, Adjie Silarus justru melihat bahwa kebahagiaan seharusnya tidak ditentukan oleh masa lalu. Orang muda yang telah beberapa tahun menekuni dunia meditasi ini mengatakan, bahwa kebahagiaan hanya akan hadir jika orang MEMILIH UNTUK  BAHAGIA! “Jika masa lalu kita suram, bukan berarti masa depan kita akan berakhir kelam. Masa depan gemilang bukan ditentukan oleh masa lalu yang cemerlang, namun lebih ditentukan oleh seberapa kuat Anda dapat mengampuni masa lalu,” ujarnya.

Pria berpenampilan tenang dan kalem ini mengatakan, bahwa bahagia sebenarnya bukanlah sesuatu yang bersyarat, seperti yang diyakini banyak orang. Sebab, kebahagiaan akan hadir dengan sendirinya ketika seseorang memilih untuk ikhlas dan mengampuni masa lalu, serta menanamkan rasa bahagia itu dalam hati serta pikiran mereka. Adjie mengibaratkan keikhlasan dan pengampunan masa lalu, seperti halnya bumi yang selalu memaafkan manusia pada setiap kesalahan yang mereka perbuat. “Manusia perlu belajar memaafkan. Jadilah orang yang pemaaf, bukan pendendam. Masa lalu bukan sesuatu yang harus dibawa dalam setiap perjalanan. Masa lalu justru adalah jalan pembuka masa depan,” kata Adjie Silarus.

Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini selanjutnya menuturkan, bahwa tidak sulit untuk memulai mengampuni masa lalu yang meninggalkan trauma dalam diri. Cukup dengan memulai bermeditasi secara teratur, memejamkan mata, sadari sepenuhnya seluruh rasa dalam diri kita dan kita terima segala kebencian apa adanya. Kemudian perlahan menghirup udara, dan menghembuskan napas dengan membayangkan seolah-olah segala racun dalam hati kita peluk dengan penuh kasih sayang bersama hembusan napas itu.

Adjie Silarus mengatakan, bahwa trauma ibarat sumber karat yang memenuhi jantung, hati, dan diri seseorang, yang kemudian akan merongrong kesehatan fisik mereka sendiri. Rasa sakit dan trauma yang tidak diatasi, akan membuat seseorang merasa kecil  dan sempit di tengah kehidupan yang sebenarnya besar dan luas. “Karenanya, bangkitlah. Anda harus mencari bahagia dengan cara ternyaman yang Anda bisa. Sembuhkan diri Anda, dan hiduplah dengan tenang di masa kini. Ampunilah trauma dan masa lalu itu,” dorong Adjie, dengan nada suara yang memotivasi sekaligus meneduhkan.

Seperti halnya apa yang dialami oleh  Habibie pasca ditinggal oleh  istri tercinta kealam Barzah ,  Habibie mengalami gangguan psikosomatik , sebuah gejala penyakit yang sangat erat hubungannya antara faktor fisik, psikologis, dan sosial.  Tim Dokter menyarankan kepada Habibie untuk melakukan tiga hal sebagai terafi pemulihannya yaitu,  1. Melakukan curhat kepada sejumlah teman dan sahabat   Habibie juga   Ainun, 2. Menjalani terafi psikiatris ( psikoterapi dan minum obat) dan ke 3. Menuangkan pikiran maupun emosisonalnya yaitu dengan menulis.  Dan akhirnya   Habibie lebih memilih menuangkan semua emosi dan pikirannya kedalam bentuk tulisan.

Masa lalu yang dimiliki   Habibie bersama Ainun yang begitu indah ternyata sulit untuk dilupakan begitu saja oleh   Habibie. Sehingga pada saat  Ainun bepulang ke Rahmatullah ,  Habibie begitu terpuruk dalam kesedihan yang mendalam dan ini sangat mengkhawatirkan sebagian besar keluarga ,dan teman-teman mereka yang dekat dengan Habibie dan Ainun. Adjie Silarus mengatakan pilihlah cara ternyaman Anda untuk mencapai kebahagiaan, dan  Habibie memilih menuliskan lembaran-lembaran kehidupannya bersama  Ainun istri tercinta untuk menghilangkan traumatis akibat kehilangan istri tercinta dan mendapatkan kebahagiaannya kembali. Sampai  pada akhirnya,    Habibie bisa mengikhlaskan Ibu  Ainun untuk kembali pulang pada penciptaNYA, setelah menuangkan semua kenangan masa lalunya bersama Ainun kedalam sebuah buku.

Kunci bahagia adalah dengan belajar memadukan masa lalu, masa kini, dan masa depan, menjadi sebuah kekuatan yang utuh Adjie Silarus menyarankan untuk belajar melupakan setiap hal buruk di masa lalu, membuang trauma, dan mengikis dendam dengan cara menenangkan diri dan memasuki keheningan. “Meditasi membantu Anda membebaskan diri dari beban jiwa. Meditasi juga dapat membantu Anda mengampuni masa lalu dan menyembuhkan trauma,” ujarnya.

Kini, sudahkah Anda mengampuni masa lalu? Dan, sudahkah Anda bermeditasi hari ini?

Tinggalkan Masa Lalu dan Raihlah Kebahagiaan, bersama Personal Branding Agency dan Indscript Creative

Referensi : Buku Habibie dan Ainun, Karya BJ. Habibie



2 komentar:

  1. Siiip, pas banget buat saya mbak Tini, teruslaha menulis seoga sukses selalu, aamiinn!

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...