Penyakit demam berdarah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, tipe nyamuk Aedes aegypti. Biasanya banyak terjadi pada saat musim penghujan. Walaupun disebabkan oleh satu gigitan nyamuk namun penyakit ini berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. Terutama untuk mereka yang terlambat mendapatkan pertolongan medis. Mereka yang terinfeksi virus dengue hampir tidak menyadari bahaya kematian mungkin saja terjadi, karena hampir tidak terlihat gejala atau hanya mengalami gejala ringan seperti deman.
Pengalaman ketika putra sulung terkena demam berdarah telah membuat kami shock sesudahnya karena tidak mengira sebelumnya. Sakit dibagian perut yang dikeluhkannya adalah gejala awal dari demam berdarah. Tidak tampak sebelumnya jika si sulung telah terinfeksi virus dengue karena pagi hari dia masih beraktifitas seperti biasa, sekolah dan bermain bersama teman-temannya. Dia juga masih mengikuti ayahnya sembahyang Jum'at di masjid. Setelah pulang dari masjid dia mulai terlihat lesu dan hanya tiduran didepan televisi "perutku sakit, ma", itu yang pertama dikeluhkannya. Setelahnya dia mulai demam tapi masih ringan, sekitar 37,5 derajat celcius. Sakit dibagian perut masih belum diikuti dengan buang-buang air besar, untuk meredakan demamnya diberikan obat penurun panas. Namun tidak ada perubahan malah demamnya tambah tinggi dan mulai diikuti dengan buang air besar. Segera saya bawa ke dokter terdekat, analisa dokter saat itu "diare".
Obat yang diberikan dari dokter tidak membawa perubahan apapun, demamnya tetap tidak turun hanya buang air besarnya mulai berkurang tapi sekarang ditambah dengan muntah-muntah. Karena tidak ada perubahan setelah dari dokter terdekat, keesokan harinya dibawa kembali ke rumah sakit. Di rumah sakit mulai pengecekan darah kembali. Hasilnya DB negatif, thypus juga negatif tetapi sudah mulai ada penurunan trombosit, cuma saat itu dokter mengatakan masih dalam batas normal sehingga anak tidak perlu untuk dirawat di rumah sakit.
Tiba di rumah, obat yang diberikan dari rumah sakit pun tetap tidak menunjukkan hasil apapun. Demamnya semakin tinggi hingga mencapai 40 derajat, muntah terus menerus, dia juga mulai menggigil kedinginan. Khawatir dengan kondisinya yang terlihat mulai melemah. Malam itu juga kami langsung membawanya ke UGD, perawat sempat terkejut dengan suhu tubuhnya yang mencapai 40 derajat. Alhamdulillah dia tidak sampai kejang, malam itu juga si sulung mulai di rawat di rumah sakit.
Keesokan harinya baru dilakukan pemeriksaan menyeluruh termasuk pengambilan sampel darah sehari dua kali, pagi dan sore. Tidak tega melihatnya yang saat itu masih berumur 4 tahun terus menerus diambil darah. Dari hasil laboratorium, dokter masih bingung antara DB dengan leukemia. Walaupun trombositnya terus menerus turun tapi tanda-tanda DB seperti bercak-bercak merah di permukaan kulit tidak tampak sama sekali. Inilah yang membuat dokter memutuskan untuk sekali lagi melakukan pemeriksaan lab khusus untuk memastikan penyakitnya. Setelah itu baru bisa dipastikan turunnya trombosit yang dialaminya akibat dari DB. " Selain obat-obatan medis dari rumah sakit, dokter juga menganjurkan untuk memberinya minum cukup banyak supaya tidak terjadi pengentalan darah ", karena saat itu trombositnya sudah dalam batas "merah".
Panik ! tentu saja saya terus berupaya membuatnya untuk sembuh kembali dengan berupaya memberikan obat tambahan selain obat-obatan medis. Saat itu ada yang memberitahu untuk memberikan jus jambu biji merah guna membantu menaikkan kembali trombosit. Belum lama ini ada sebuah cerita yang mengatakan jika jus daun pepaya mentah juga bisa dipakai untuk menaikkan trombosit.
Cara membuat jus daun pepaya mentah :
- Ambil 2 helai daun pepaya, bersihkan lalu tumbuk kemudian diperas airnya menggunakan sehelai kain bersih.
- Dari hasil perasan ini akan diperoleh 1 sendok makan per helai daun
- Minum 2 sendok makan sekali sehari
- Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci karena khasiatnya akan hilang
- Ingat : hanya daunnya saja bukan batangnya atau getahnya
- Rasa yang dihasilkan dari jus ini memang sangat pahit, tetapi bukankah obat-obatan medis juga tidak kalah pahitnya ?
Pasien DB yang dikabarkan sudah dalam kondisi parah tersebut kemudian diberikan minum jus daun pepaya mentah selama 3 hari berturut-turut akhirnya terbebas dari masa kritis.
Daun pepaya |
Gejala DB yang perlu diwaspadai :
- Sakit dibagian perut, setelahnya disertai dengan buang air besar
- Demam tinggi selama 3-5 hari
- Muntah-muntah tidak berhenti
- Mual
- Bercak-bercak merah dipermukaan kulit
Tidak semua pasien DB mengalami gejala yang sama, seperti bercak merah pada kulit tidak tampak sama sekali pada si sulung. Inilah yang menyebabkan dokter kesulitan untuk menyimpulkan bahwa dia terkena DB. Setelah 4 hari dalam perawatan di rumah sakit dan mendapat pengobatan khusus DB, bercak itu baru keluar sebelumnya juga diikuti dengan nyeri diseluruh persendian.
Tidak sedikit mereka yang terkena DB akhirnya tidak tertolong akibat terlambat memperoleh pertolongan medis. Sebaiknya jangan menganggap enteng suatu penyakit, karena bisa jadi apa yang diperkirakan ringan justru disana kematian mengintai.
Penyakit yang sedang marak akhir2 ini
BalasHapusPerlu bersih-bersih agar rumah dan sekiarnya tak banyak nyamuk
Terima kasih tipsnya yang bermanfaat
Salam hangat dari Surabaya
Sama-sama Pakde
HapusSalam hangat juga dari Bandung
Saya tuh paling hobi makan daun pepaya bahkan kondisi mentah. Alhamdulillah saya belum pernah dan mudah mudahan tidak pernah sakit demam berdarah.
BalasHapusEnak dimakan sebagai lalapan ya mas, semoga selalu sehat ya mas. Terima kasih sudah mampir
Hapus