Loading

Minggu, 29 Desember 2013

( Seharusnya ) Merpati tidak pernah ingkar janji

Matahari masih berada diperaduannya. Kegelapan masih menyelimuti Bali kota yang menjadi tujuan wisata dunia sebagian wisatawan bahkan menyebutnya sebagai surga dunia.
Keheningan subuh itu pecah dengan celoteh dan tawa riang anak-anak yang seolah tidak ada rasa lelah sedikitpun setelah menempuh perjalanan cukup jauh diantara kota-kota yang mereka kunjungi dalam mengisi masa libur akhir tahunnya. Denpasar, Bali adalah kota kedua setelah Batu - Malang,  Jawa Timur.

Hari ini 27 Desember 2013 kami bersiap untuk mengejar penerbangan paling pagi dengan tujuan Mataram - Lombok sebagai kota tujuan terakhirnya. Jarak yang cukup jauh dari tempat menginap dengan bandara, kurang lebih 1 jam perjalanan  membuat anak-anak tidak sempat untuk mandi ataupun sarapan terlebih dahulu. Cukup dengan cuci muka, gosok gigi dan menghangatkan perut dengan segelas susu, teh, dan sereal. Diluar sudah menunggu sebuah taxi dan kendaraan jenis family untuk mengangkut semua menuju bandara internasional Ngurah Rai - Bali.

Disaat sebagian besar  masih terlelap dalam tidurnya dan terbuai mimpi kami sudah meluncur dijalanan dengan lancar. Berbeda sekali dengan lalu lintas disiang hari kemacetan dimana- mana tak ubahnya dengan lalu lintas ibu kota. Sedikit mengganggu kenyamanan berwisata. Ditambah lagi udara yang cukup panas membakar kulit. Namun tetap saja kota ini mempunyai daya magis yang kuat membuatnya sebagai salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. 

Menjejakkan kaki di bandara terlihat beberapa orang yang mungkin memiliki kepentingan yang sama yaitu mengejar penerbangan paling pagi. Koper-koper mulai diturunkan dari bagasi siap-siap untuk chek in. Mengejutkan tidak tampak seorangpun pegawai di maskapai Merpati, masih tertera tulisan "closed". Padahal di maskapai yang lainnya sudah tampak kesibukan pegawai dan penumpang untuk boarding. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 5.00 WITA. Satu jam menunggu masih belum tampak seorangpun merubah " close " menjadi " open ".

"Setahu saya selama ini tidak ada route penerbangan pagi dari Denpasar menggunakan Merpati dengan tujuan keberbagai kota. Merpati baru melayani penerbangan pada jam 12.45  " ujar seorang petugas bandara menjawab kebingungan kami. Jika demikian mengapa Merpati masih menjual tiket untuk penerbangan jam 07.00 WITA ? Tiket yang sudah kami booking sebulan sebelumnya.

Protes yang kami layangkan pada pegawai Merpati yang baru datang pada jam 06.30 WITA. Dijawab olehnya bahwa dia sudah mencoba menghubungi lewat telpon tiga hari sebelumnya. Penjelasan yang kami anggap sebagai pembelaan untuk menghindari kewajiban membayar kompensasi untuk setiap penerbangan yang mengalami delay lebih dari empat jam. Padahal sudah jelas tidak ada telpon sama sekali dari Merpati mengenai perubahan jadwal ini. Untuk apa pula kami harus sudah bersiap sejak dini hari jika tahu penerbangan di cancel ! Akhirnya 6 jam harus menunggu untuk perubahan jadwal tanpa pemberitahuan ini, mengesalkan......

Kekhawatiran yang sempat muncul tentang ketepatan jadwal penerbangan dari beberapa maskapai yang diulas berturut-turut disalah satu stasiun televisi akhirnya terjadi juga pada kami. Merpati menempati urutan terbawah dari beberapa maskapai untuk jadwal keberangkatan ini menunjukkan bahwa Merpati sering kali melakukan cancel dan ini tentu saja sangat merugikan calon penumpang.

Marah, kesal....tentu saja karena mengganggu kenyamanan diperjalanan wisata kali ini.  Maskapai tersebut seenaknya menjual tiket dengan jadwal yang sesungguhnya mereka sendiri tidak memiliki jadwal tersebut. Menyedihkan jika pemerintah masih mempertahankan maskapai ini.
Walaupun harus menunggu selama 6 jam di bandara karena delay anak-anak tetap bisa enjoy dan tetap happy, sampai akhirnya tiba di Mataram Lombok. Alhamdulillah...........setelah empat hari di Lombok bisa pulang kembali dengan selamat tanpa delay dengan menggunakan maskapai Garuda. 

Perjalanan diudara selama 1 jam 50 menit dari bandara internasional Lombok menuju bandara internasional Soekarno Hatta membawa kami pulang dengan selamat kembali ke rumah. Akhirnya sebuah ucapan manis keluar dari anak-anak " Mama terima kasih untuk hadiah liburan akhir tahun yang menyenangkan "
"Sebuah pengalaman berharga untuk lebih teliti memilih maskapai, jika perlu mencari informasi sebanyak mungkin maskapai yang akan dipilih sehingga tidak mengganggu jadwal dan kenyamanan perjalanan" 


Baru tiba di bandara Ngurah Rai
Fose Zahra
Tetap senyum meskipun lelah menunggu selama 6 jam

2 komentar:

  1. Hari ini. Aku juga ke Bandara Ngurah rai! Soalnya mau ke Jogja Jadi transit di Bali ;)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...