Loading

Kamis, 11 Desember 2014

Masih Bisa Hamil Dan Melahirkan Meskipun Polio


Menceritakan kembali pengalaman saat hamil dan melahirkan. Membuat saya mengingat kembali peristiwa dua puluh tahun silam saat kehamilan yang pertama. Kejadiannya  sudah sangat lama berlalu namun saya masih bisa mengingat dengan jelas sejumlah pengalaman dan peristiwa yang  membuat saya sedikit trauma.

Empat bulan setelah menikah saya  hamil. Padahal dulu tidak pernah sedikitpun terbersit dalam benak saya bisa memberikan keturunan. Kedua kaki saya lumpuh mulai dari pinggul kebawah akibat polio. Tetapi  organ reproduksi  masih bisa berfungsi dengan baik. Saat memeriksakan kehamilan  disalah satu rumah sakit, dokter kandungan mengatakan “ Ibu tidak mungkin bisa melahirkan secara normal, karena pasien saya yang kondisinya lebih ringan daripada ibu harus melahirkan dengan cara  operasi “ . Mendengar kata operasi  membuat nyali saya ciut.

Teman sesama penyandang polio  mereferensikan  dokter yang biasa menangani ibu dengan kondisi fisik tidak sempurna. Sayapun pindah dokter  “ Nanti diperiksa panggul terlebih dahulu, berdasarkan hasil pemeriksaan panggul baru bisa diputuskan  apakah ibu bisa melahirkan normal atau tidak “  saat ditanyakan kemungkinan  bisa melahirkan secara normal.

Hamil otomatis menjadi gemuk. Dengan tubuh gemuk membuat saya mudah jatuh. Walaupun sudah sangat berhati-hati namun tidak urung beberapa kali terjatuh. Memasuki usia kehamilan delapan bulan saya terjatuh dengan posisi duduk. Ketika terjatuh, saya  merasakan sesak nafas juga tidak ada gerakan bayi. Segera saya memeriksakan kehamilan Alhamdulillah hasil pemeriksaan masih ada tanda-tanda kehidupan.

Usia kehamilan tiga puluh tiga minggu saya melakukan pemeriksaan panggul untuk melihat kemungkinan bisa melahirkan secara normal. Pemeriksaan ini sakit luar biasa. “ Lebar panggul ibu 8,5 cm, untuk bisa melahirkan secara normal lebar panggul harus 9 cm. Karena selisihnya cuma ½ cm  dicoba normal saja ya bu. Lagipula ini kelahiran anak pertama. Jika bisa melahirkan normal berikutnya juga bisa  “ kata dokter yang membuat saya lega.

Memasuki usia kehamilan tiga puluh enam minggu masih belum ada tanda-tanda akan melahirkan. Dokter sudah membekali surat pengantar jika terjadi sesuatu diluar kewajaran, saya diminta segera ke rumah sakit. Saat hendak melaksanakan sholat subuh  terlihat ada bercak darah. Rumah sakit sempat meminta saya pulang  kembali. Menurut perawat, saat itu saya baru mengalami bukaan dua. Saya katakan padanya tentang pesan dokter dan surat pengantar yang diberikannya. Akhirnya saya langsung masuk rumah sakit.

Lewat tengah hari baru dilakukan  pemeriksaan. Pembukaan masih  berada pada posisi dua, dokter memutuskan untuk memberi induksi dengan harapan ada kemajuan. Saya mulai merasakan mulas yang luar biasa. Bolak-balik juga dilakukan pemeriksaan dalam, tetap tidak ada perubahan. Pembukaan masih berada di posisi dua. Seharian menahan mulas dan menahan sakit setiap kali pemeriksaan dalam, dokter akhirnya memutuskan  harus operasi. “ Kita sudah mencoba tapi tetap tidak ada perubahan. Ibu juga sudah kehilangan tenaga. Saya putuskan untuk melakukan operasi “ kata dokter pada suami. Malam itu juga pukul 21.00 WIB lahirlah putra pertama kami melalui operasi cesar.

Alhamdulillah putra sulung kini sudah berusia delapan belas tahun. Perjuangan yang tidak mudah untuk saya bisa hamil dan melahirkan, namun saya bahagia bisa memberikan keturunan  walaupun kondisi fisik tidak sempurna.



Rangga, si sulung




21 komentar:

  1. :") alhamdulillah ya mak.... Apalagi sudah 18 tahun anaknya :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mak Alhamdulillah, terima kasih sering berkunjung ke rumahku

      Hapus
  2. alhamdulillah ya mbak, semoga anaknya jadi anak yang berbakti,
    dan semoga menang giveaway nya :)

    BalasHapus
  3. perjuangan seorang ibu memang mengharukan ya mbak...

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ya mbak akhirnya melahirkan dengan selamat, padahal membaca cerita perjuangan mbak hamil sepertinya penuh liku. Tapi Allah Maha Penolong...sukses untuk GA-nya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Mbak Yuni saya sempat trauma sejak kehamilan yang pertama. Kelahiran anak keduapun diluar rencana, dia terlahir padahal saya masih pakai IUD. "IUD hanya buatan manusia , jika Tuhan berkehendak ibu mau bilang apa ?" demikian yang diucapkan dokter. Alhamdulillah kami mensyukurinya sebagai berkah apalagi anak kedua ini perempuan seperti keinginan suami. Terima kasih mbak Yuni telah berkunjung

      Hapus
  5. Alhamdulillah ya Mak. Perjuangan ibu memang tiada henti hingga si anak dewasa kelak. Selamat atas kemenangan GAnya :)

    BalasHapus
  6. Barokallah Mak menang, kisahnya juga inspiratif banget. semoga sholeh, sehat dan cerdas anaknya ya :) udah mau dapat menantu tuh xixiix....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mak Naqyyah, hahaha.......anakku masih ingin sekolah dan berkarir dulu, masih lama..........dapat mantu

      Hapus
  7. kelahiran merupakan misteri ALLAH SWT...ada yang merasa sehat sempurna namun tak bisa hamil...ada yang merasa sakit sehingga merasa tak bisa punya anak,,namun ternyata bisa hamil juga.....,
    selamat berlomba..semoga menjadi yang terbaik...
    keep happy blogging always...salam dari Makassar - Banjarbaru :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Pak Hariyanto ketika saya sudah kehilangan harapan untuk bisa memberikan keturunan nyatanya masih bisa hamil dan melahirkan. Begitu juga ketika saya masih memakai IUD nyatanya masih juga bisa hamil anak kedua. Saat itu dokter kandungan mengatakan " IUD hanya buatan manusia tapi jika Allah SWT memberi ibu anak lagi, ibu mau bilang apa " . Kelahiran memang sebuah misteri dan hanya kehendakNYA

      Hapus
  8. Salam kenal dan selamat untuk Juara Pertama dalam lomba menulis ini. Tulisannya emang patut mendapat acungan jempol, penuh perjuangan. Salam untuk putera pertama yang kini sudah dewasa.

    BalasHapus
  9. Selamat untuk juara pertamanya mak.. butuh perjuangan sekali :')
    Salam kenal ^^

    BalasHapus
  10. Saluut hebattt, semoga rangga menjadi anak sholeh yg berbakti kepada orang tua, mbak tizara di Bandung ya? ketemuan yuukk pin aku ya 24d0b8c1

    BalasHapus
  11. Barakallah Mak .... terharu membacanya. Barakallah buat Rangga juga .. semoga selalu membanggakan orang tua.

    Selamat ya sudah jadi pemenang :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...