Loading

Jumat, 26 Desember 2014

Terorisme Bisa Mengincar Siapa Saja

" Biasanya lihat penangkapan teroris lewat televisi tapi kali ini didepan mata kelapa sendiri, aduh.......ngeri " status BBM keponakan yang saya baca malam itu. Ikut panik dan ngeri juga khawatir dengan keselamatan keluarga yang ada disana. Saya coba kontak  balik dia lewat BBM.
" Lia, penangkapan terorisnya dimana ?"
" Disamping rumah, tante "
" Samping kanan atau kiri ? "
" Samping kanan, tante "
Saya ceritakan pada suami apa yang tengah terjadi saat itu di Solo, dimana sebelah rumah kami tengah menjadi sasaran penggerebekan Densus 88. 
" Lia, bagaimana sekarang keadaannya ? "
" Alhamdulillah semuanya sudah beres, tante. Cuma kaget saja waktu ditemukan ada bom, samurai dan benda-benda tajam dari dalam rumah ". 
Kami bersyukur Densus 88 cepat menemukan barang-barang berbahaya dari dalam rumah yang dicurigai, tidak terbayangkan seandainya bom itu meledak dan melukai orang-orang yang kami sayangi. Apalagi dinding rumah yang di gerebek dengan dinding rumah kami saling menempel. Terbayang kan bagaimana hancurnya jika bom  itu meledak sempurna.
Berita penggerebekan di Makam Haji, Sukoharjo Solo beberapa hari yang lalu,  dilakukan oleh Densus 88.  Densus 88 atau dikenal juga dengan delta 88 dibuat sebagai unit kepolisian anti teror yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom sampai pada pembebasan sandera. 

Setelah kejadian tersebut, kami mengingat beberapa bulan yang lalu ketika saya dan suami pulang ke Solo dan sempat berbincang dengan bapak pemilik rumah. Suami sempat berbincang dengan beliau saat hendak sama-sama berangkat ke mesjid untuk melaksanakan sholat maghrib. Awalnya agak terkejut melihat beliau sekarang jadi lebih rajin sholat di mesjid padahal sebelumnya (maaf) hampir tidak pernah. 
" Usaha saya sedang hancur Pak, sekarang saya tengah memperdalam ilmu agama " demikian yang diucapkannya saat itu.
Setahu saya beliau memiliki beberapa usaha diantaranya travel, percetakan dan rental kendaraan. Selama ini setiap kali kami mudik ke Solo rumahnya selalu ramai. Namun beberapa bulan yang lalu saat kami ke Solo rumah sebelah yang biasanya ramai terlihat sepi. Dari cerita bapak pemilik rumah kami baru mengetahui jika usahanya tengah mengalami kemunduran.

Apakah usahanya memperdalam ilmu agama untuk mencari ketenangan dalam rangka membangkitkan bisnisnya yang tengah bermasalah, atau memang beliau ingin meningkatkan kembali ilmu agamanya kami tidak tahu pasti. Mengejutkan setelah itu beliau menjadi target sasaran Densus 88 dan dicurigai telah menjadi anggota kelompok terorisme. Yang ada dalam pikiran saya beliau "salah mendapatkan guru" sehingga menyebabkannya terjerumus pada kegiatan terorisme. Setahu saya beliau bukan orang yang tertutup dan mengisolasi diri dari lingkungan sekitarnya. 

Kaget ! karena sewaktu ngunduh mantu keponakan, beliau mempersilakan rumahnya dipakai sebagai tempat memasak dan juga menyimpan berbagai perlengkapan pesta. Rumahnya terbuka untuk siapapun sehingga agak mengejutkan ketika kemarin mengetahui kabar jika didalam rumahnya ditemukan bom dan berbagai senjata tajam, seperti hendak berperang. Menurut keponakan pula kini rumah tersebut terlihat lebih sepi dan tertutup setelah pemiliknya diambil polisi. Sedangkan anggota keluarga yang lain tidak diketahui keberadaannya  mungkin "menyepi untuk sementara".

Walaupun sedikit mengejutkan, mungkin ini juga bisa diambil hikmahnya. Bagaimanapun kita harus tetap waspada dengan lingkungan sekitar. Jangan sampai orang-orang yang kita cintai menjadi korban dan target terorisme. 








8 komentar:

  1. Wah mak, serem juga ya bener-bener gak disangka orang yang tampaknya baik-baik aja gitu bisa jadi tersangka teroris. Didoakan selalu keselamatan untuk Emak dan keluarga dan saudaranya. Amin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin........terima kasih Mak gunaguni kunjungannya

      Hapus
  2. Waduh....tapi alhamdulillah ya mak kekeluarga mak tizara gpp dia baik ^^
    Semoga selalu dilindungiNya

    BalasHapus
  3. Target perekrutan teroris adalah orang yang awam agama sehingga sangat mudah dimasukkan ayat-ayat jihad yang mereka desain sedemikian rupa untuk mempengaruhi kejiwaan korban. Untuk itu, bekali keluarga sedini mungkin tentang pemahaman agama yang benar sehingga ketika bertemu faham yang radikal dan pasti menyesatkan itu tidak langsung ditelan mentah-mentah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, terima kasih pak Edi masukannya

      Hapus
  4. Duh jadi ikut sedih ya Mak kalau orang yang kita kenal mendapatkan musibah seperti itu ... mudah2an kita tidak pernah "kecipratan" masalah seperti ini ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Mak hanya bisa berdoa utk keluarganya semoga tabah

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...