Simbolis pemberian alat bantu disabilitas oleh perwakilan Pemkab. Garut |
Mempergunakan alat bantu untuk disabilitas “wajib”
hukumnya karena selain membuat
disabilitas aman juga akan sangat membantu mobilitas yang bersangkutan. Namun
patut diakui harga alat bantu tidak murah juga masih sulit didapat oleh mereka yang berada dipelosok. Oleh karena itu, tidak sedikit
dari mereka yang mempergunakan alat bantu ala kadarnya terkadang malah tidak
memakai alat bantu sama sekali. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan dengan pemakaian alat bantu.
Selain faktor harga,
kondisi tempat tinggal dari disabilitas yang jauh dipelosok, juga minimnya pengetahuan keluarga dan orang terdekat disabilitas tentang pentingnya pemakaian alat bantu menjadi penyebab disabilitas
tidak mempergunakan alat bantu. Berbeda dengan mereka yang berada di kota-kota
besar dengan mudah menemukan medical store. Banyak variasi bahan dan harga yang ditawarkan oleh medical store
disesuaikan dengan kantong masing-masing. Sehingga mereka bisa dengan mudah
mendapatkan alat bantu sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pemakaian alat bantu untuk disabilitas tidak bisa
dianggap sepele, karena dampak tidak memakainya alat bantu akan terasa 5 – 10
tahun kedepan. Misalnya : seorang disabilitas daksa merasa cukup mampu beraktivitas tanpa memakai alat bantu karena
anggota tubuh yang lainnya masih normal sehingga yang bersangkutan merasa cukup
bisa melakukan mobilitas tanpa alat bantu sama sekali. Demikian juga
disabilitas2 yang lainnya yang merasa salah satu anggota tubuhnya masih bisa
dipergunakan sehingga mengabaikan
pemakaian alat bantu. Memaksakan anggota tubuh yang masih “sempurna” bekerja lebih keras berisiko mempercepat
penurunan fungsi saraf.
Berangkat dari berbagai pemikiran dan niat berbagi
membantu disabilitas yang tidak bisa memiliki alat bantu layak, kami (
organisasi dan LSM yang peduli pada disabilitas) berinisiatif untuk membantu
mereka dengan memberikan alat bantu kepada mereka yang membutuhkan. Kerjasama
berbagai fihak yang peduli kepada disabilitas untuk meningkatkan produktifitas
dan kualitas hidup disabilitas ditengah masyarakat.
Pemberian alat bantu untuk berbagai jenis
disabilitas yang terdiri dari disabilitas daksa, rungu,dan netra. Sudah dimulai dari bulan Januari 2016
untuk pengukuran dan pada bulan April 2016 semua alat bantu sudah bisa
diserahkan. Kegiatan yang mengambil
tempat di kota Garut bertempat di Panti Werdha Dinas Sosial Kota Garut.
Sebanyak 22 kursi roda, 16 brace, 32 prothese (kaki dan tangan palsu), 21
earing aid , 2 pasang kruk (tongkat), 2
elbow, 5 juz Qur’an braille dan beberapa buku braille mengenai anatomi telah
diserahkan kepada yang membutuhkan.
Semoga disabilitas yang telah menerima alat bantu
bisa lebih produktif dan kualitas hidup disabilitas juga meningkat. Terima kasih pula kepada Yayasan Peduli Tuna Daksa, UCP (United Celebral Palsy), Roda Untuk Kemanusiaan, Pemkab Garut, PT. Tama Cokelat Indonesia (Chocodot) yang telah
Murid SLB-B mempertontonkan kepandaiannya menari Saman |
semoga dapat membantu disabilitas lebih produktif, sangat membantu banget ini
BalasHapusAamiin........
HapusAssalamualaikum...
BalasHapusSalam kenal.... :)
Waalaikum salam, kenal kembali
Hapus