Loading

Rabu, 20 Januari 2016

Manfaat Alat Bantu Untuk Disabilitas


“ Mba, kaki kiriku polio tapi kaki kanan normal. Waktu kecil aku pakai brace tapi oleh guru TK diminta untuk dilepas karena menurutnya menghambat gerak. Sekarang aku merasakan sekali dampaknya. Aku menjadi mudah lelah dan punggungku sering merasa sakit “ , cerita seorang penyandang polio suatu hari.

Alat bantu untuk seorang disabilitas seringkali dianggap sepele, padahal alat bantu banyak sekali manfaatnya terutama untuk masa depan yang bersangkutan. Adakalanya disabilitas enggan atau malas memakai alat bantu dengan berbagai alasan. Seperti repot, tidak nyaman, tidak bebas bergerak atau bahkan malu. Atau kurangnya pemahaman dari lingkungan terdekat mengenai pentingnya alat bantu untuk disabilitas. Seperti contoh kasus diatas seorang guru TK yang meminta muridnya untuk melepas brace karena menghambat gerak, bisa terjadi karena ketidaktahuan guru tersebut.


Macam-macam alat bantu

Tuna Daksa : Alat bantu yang biasanya dipakai oleh tuna daksa yaitu brace, kruk, elbow, kursi roda atau scooter. Menggunakan brace untuk yang tidak terbiasa memang sangat tidak nyaman dan kaku, apalagi jika harus dipakai sehari penuh. Penggunaan brace ini tergantung dari seberapa parah polio yang disandangnya. Jika hanya sebelah kaki maka cukup hanya memakai brace, tetapi jika kedua-duannya biasanya masih harus dibantu dengan kruk atau elbow . Selama penyandang polio masih bisa beraktifitas dengan mempergunakan brace atau kruk, sebaiknya TIDAK memakai kursi roda. Pemakaian kursi roda hanya dianjurkan untuk mereka yang benar-benar lemah fungsi ototnya. Atau dalam kondisi tertentu misalnya kehamilan atau aksesibilitas publik yang tidak mendukung. Menggunakan brace bukanlah tanda dari suatu kegagalan atau menyerah.

Menggunakan brace berarti menggunakan tiga kali lebih sedikit energy, dan berjalan yang tampak lebih baik. Jadi mengapa tidak menggunakan brace, tongkat, kruk atau kursi roda. Jika semua alat bantu tersebut bisa membuat disabiitas lebih baik dan terhindar dari cedera otot. 

Tuna Rungu/ bisu – tuli : Alat bantu yang dipakai oleh penyandang tuna rungu atau bisu tuli adalah alat bantu dengar. Alat bantu dengar merupakan suatu alat akustik listrik yang digunakan oleh penyandang tuna rungu. Biasanya dipasang pada bagian dalam telinga atau pada bagian luar telinga. Alat bantu dengar dibuat untuk memperkuat rangsangan bagian sel-sel sensorik telinga dalam yang rusak terhadap rangsangan suara dan bunyi-bunyian dari luar. Pemakaian alat bantu dengar tidak bisa sembarangan harus melalui proses pemeriksaan medis seberapa parah ambang pendengaran yang bersangkutan. 

Tuna Netra, Alat bantu untuk penyandang tuna netra terdiri dari : 
1. Assisted Vision Smart Glasses merupakan kaca mata yang ditujukan untuk disabilitas yang masih bisa melihat sedikit. Cara kerja kacamata ini dengan meningkatkan tingkat kecerahan objek yang dekat dengan pemakainya sehingga masih bisa membedakan antara objek dan rintangan.

2. Al Glasses, merupakan kacamata pintar yang menggabungkan geometri komputasi, kecerdasan artifisial dan teknik ultrasound yang dapat membantu tuna netra. Kacamata ini menggabungkan kaca dengan sensor suara dan teknologi GPS sehingga dapat membaca arah, mengenali mata uang, membaca tanda-tanda, mengidentifikasi warna dan mengenali beberapa tempat dan objek.

3. Braille ebook. Alat ini dapat membantu tuna netra membaca buku secara digital.

4. Finger reader, alat yang berbentuk cincin yang sangat tebal menjadikan jari sebagai alat scan sehingga mampu mendeteksi 12 titik teks yang tercetak. Alat yang juga berfungsi untuk mengajarkan anak-anak tunanetra membaca dan menterjemahkan bahasa. 

Berbagai alat bantu yang tersedia bisa dimanfaatkan oleh mereka dengan disabilitas. Disabilitas yang paling tahu apa yang paling dibutuhkan untuk dirinya. Karena itu penting untuk “Mendengarkan diri sendiri”. Apa yang dirasakan secara fisik dan emosional, mengapa gangguan terjadi, alat bantu apa yang paling dibutuhkan jadikan semua itu sebagai catatan harian masing-masing. Jika perlu minta bantuan ahli alat bantu yang paling cocok untuk kebutuhan diri sendiri.

Perhatikan kaitan antara aktifitas dengan alat yang dibutuhkan. “ Jangan mendengarkan saran-saran dari mereka yang kurang faham dengan kebutuhan disabilitas sendiri, jangan pula mendengarkan pengaruh orang disekitar. Dengarkan tubuh dan kemampuan sendiri, bukan sibuk mempertimbangkan pendapat orang lain. Jauhkan rasa malu dan merasa tidak berdaya, karena hanya disabilitas sendiri yang paling tahu apa yang dibutuhkan untuk diri sendiri



Bandung, 20 Januari 2016


Referensi :

http://www.kompasiana.com/luluputri/5-alat-bantu-tunanetra-untuk-melihat_54f678faa33311b07d8b4cdd

2 komentar:

  1. Oh... Begitu ya, Mbak. Para penyandang disabitas sendiri yang paling tahu kebutuhannya.
    Btw, Mbak, yg gambar2 bisa gerak seperti di postingan saya itu, pakai aplikasi Photoscape. Kalau sudah punya aplikasinya, gampang banget kok, Mbak. Tinggal nambah2 foto aja :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...