Loading

Rabu, 25 September 2013

Ibadah Haji Keikhlasan dan Pengorbanan

Peristiwa ibadah haji merupakan perintah Tuhan Yang Maha Esa kepada hamba-hamba-NYA yang mampu sebagaimana tercantum dalam kitab suci Al Qur'an. Dan bagi yang tidak mampu harus sabar menunggu sampai saat kemampuan itu tiba. Namun dimasa sekarang banyak dari mereka yang sebetulnya belum mampu tetap memaksakan diri berangkat ke tanah suci dengan bantuan dana talangan yang diragukan ke sar'iannya dan menghambat mereka yang betul-betul sudah mampu sehingga menjadi daftar tunggu keberangkatan cukup panjang dan lama.

Walaupun Ongkos Naik Haji (ONH) dari tahun ke tahun terus meningkat namun tidak menyurutkan niat mereka yang sudah terpanggil untuk melaksanakan perintah Allah yang satu ini. Tidak terbatas mereka yang memang sudah cukup mampu bahkan adapula dari mereka yang memerlukan waktu berpuluh tahun  mengumpulkan dana untuk bisa berangkat ke tanah suci. Namun ada juga mereka yang sudah memiliki dana cukup untuk beribadah haji, tetapi selalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga belum sempat ke tanah suci , dan setiap kali ditanya selalu memberi jawaban " belum mendapat panggilan ". Sampai akhirnya keburu wafat. 

gambar diambil dari inspirasiislami.com

Para ulama  mengatakan, naik haji itu tergantung "niat". Jika seseorang sudah berniat secara kontinyu, misalnya ketika melihat rombongan haji akan berangkat, yang bersangkutan memasang niat ingin naik haji  namun kemampuan dana tidak memungkinkan yang bersangkutan untuk naik haji. Pada suatu waktu ada saja orang yang rela mengorbankan uangnya sebagai penyandang dana bagi orang yang "tidak mampu" namun punya  "niat". Maka berangkatlah yang bersangkutan naik haji. Seperti yang pernah diceritakan seorang ustadzah dalam suatu pengajian tentang tukang becak yang berangkat haji setelah ada seseorang yang membiayai keberangkatannya.

Seorang tukang becak yang biasa mangkal dekat sebuah hotel suatu ketika mendapat  penumpang yang meminta untuk mengantarnya kesuatu tempat. Ketika hendak dibayar tukang becak tersebut tidak mau menerima uang Rp 50.000 sebagai ongkosnya. Usut punya usut tukang becak sudah menanamkan dalam hatinya bahwa setiap hari jum'at akan membebaskan siapa saja yang menaiki becaknya untuk tidak membayar alias gratis. Itulah salah satu cara dia untuk bershodaqoh, yang dimilikinya hanyalah tenaga maka dengan itulah dia bershodaqoh. Penumpang yang tadi diantarnya kebetulan seorang pengusaha sukses, dia bertanya padanya apa keinginannya ? Tukang becak itupun  menjawab ingin naik haji, maka berangkatlah  dia ke tanah suci dengan seluruh biaya ditanggung oleh sang pengusaha, Subhanallah. Niat kuat dari seorang tukang becak untuk naik haji akhirnya kesampaian dengan seijin Allah.

Apakah inti peristiwa haji bila dikaitkan dengan peristiwa Idul Qurban ? Intinya adalah wujud pengorbanan, maka peristiwa berhaji itu adalah peristiwa berkurban.
Berkurban adalah sebuah aktivitas yang luhur, sebagaimana Nabi Ibrahim merelakan leher anaknya sendiri, Ismail untuk disembelih. Nyatanya Allah telah melakukan test-case kepada Nabi Ibrahim, apakah dia rela berkurban demi Allah ? Nabi Ibrahim bersedia, lalu putra Ibrahim dirubah bentuknya menjadi seekor kambing domba. Sehingga yang dipotong bukanlah leher Ismail putra Ibrahim, melainkan leher seekor domba.

Peristiwa haji itu sendiri ada pula simbol positif dan simbolik penghancuran yang negatif. Yang negatif dalam kehidupan manusia itu adalah setan, yakni sifat perusak. Maka ada satu aksi bagi jemaah haji, yakni peristiwa melempar batu untuk menghancurkan setan, menghancurkan yang negatif. Jadi, tampaklah jelas beribadah haji itu juga semacam upaya untuk menghancurkan yang negatif, sehingga dalam diri manusia cuma tinggal yang positif saja.

Dibalik segala lambang yang diabadikan oleh mereka yang pergi beribadah haji, akhirnya cuma pengorbananlah yang menonjol. Orang harus memahami perlunya pemerataan dalam kehidupan, gengsipun harus dikorbankan, karena disana semua orang sama rata, tidak ada raja/presiden yang kedudukannya lebih tinggi dari orang kecil. Pemerataan diperlihatkan secara total. 

Sekian juta umat Islam pada hari Idul Qurban yang bertawaf diseputar Ka'bah serentak mengucapkan " Ya Allah, kami datang memenuhi panggilanMU ! Allahumma La Baik ! "

Allahu Akbar ! Allah Maha Besar ! semoga Allah mencatat niat mereka untuk berhaji sebagai ibadah jika   tiba pada penghujung usia tetap belum berangkat karena panjangnya daftar tunggu atau sesuatu hal terjadi padanya, Aamiin.........